Bareksa.com - Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan pertumbuhan pendapatan 32 persen menjadi Rp11 triliun pada tahun depan yang diperoleh dari bisnis reguler, meski terdapat sejumlah tantangan termasuk pengetatan likuiditas, pelemahan rupiah dan tekanan inflasi.
Perusahaan yang tergabung dalam Grup Lippo tersebut mengumumkan proyeksi awal kinerja 2015 dengan laba bersih mencapai Rp1.9 triliun, tumbuh 40 persen dibandingkan perkiraan laba tahun ini yang diperoleh hanya dari bisnis regulernya.
"Total pendapatan diperkirakan mencapai Rp11,618 triliun sementara total laba diperkirakan Rp2,166 triliun," ujar LPKR Executive Director Mark Wong dalam rilisnya tanggal 12 Desember 2014.
Meskipun demikian, pendapatan pada tahun 2014 secara total diperkirakan masih lebih tinggi yaitu Rp11,680 triliun karena adanya transaksi istimewa penjualan aset senilai Rp3,3 triliun kepada REIT, anak usahanya yang berbasis di Singapura. Secara total, laba tahun ini pun lebih tinggi 15 persen dari proyeksi 2015 atau mencapai Rp2,546 triliun akibat transaksi itu.
Perusahaan memproyeksikan pendapatan dari bisnis pengembangan tahun depan mencapai Rp4,6 triliun, naik 25 persen dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, pendapatan berulang diproyeksikan mencapai R6,5 triliun, tumbuh 37% dibandingkan tahun ini karena ekspansi jaringan Siloam Hospitals.
Beberapa proyek yang akan terus dikembangkan pada tahun depan termasuk Millenium Village di Lippo Village, dan di Orange County yang termasuk dalam area Lippo Cikarang. Selain itu, beberapa proyek baru akan diluncurkan termasuk Pengembangan Terpadu di Manado dan di beberapa kota di luar Jawa.(np)