Bareksa.com - Harga saham konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) kemarin (3/12) langsung melonjak 5,86 persen ke Rp2.980 per saham setelah beredar rumor perusahaan BUMN tersebut mendapatkan kontrak dari PT. Pertamina (Persero).
Dalam rumor yang beredar, Adhi karya dikabarkan mendapatkan proyek pembangunan empat kilang milik Pertamina yang akan ditingkatkan kapasitas produksinya.
Sebelumnya dikabarkan, Pertamina bekerjasama dengan empat perusahaan migas multinasional-- Saudi Aramco, Sinopec, JX Nippon, dan PTT Thailand-- akan meningkatkan kapasitas empat kilang minyaknya.
Setelah peningkatan kapasitas, Pertamina menargetkan produksi dapat meningkat menjadi 1,61 miliar barel per day (bpd) dari sebelumnya 820 ribu bpd. Proyek senilai $25 miliar tersebut diharapkan selesai pada tahun 2018.
Salah satu broker saham mengungkapkan bahwa rumor tersebut tidak benar dalam laporan yang dibagikan kepada nasabahnya. Meski demikian, beliau menilai Adhi Karya dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berpotensi mendapatkan manfaat dari proyek-proyek tersebut jika mitra asing tersebut diharuskan bekerjasama dengan perusahaan konstruksi lokal.
Di tahun 2011, Adhi bersama konsorsiumnya mendapatkan kontrak untuk proyek Residual Fluid Catalytic Cracking di kilang Cilacap Pertamina.
Grafik Pergerakan Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk tanggal 3 Desember 2014
Sumber: Bareksa.com
Pagi ini, saham Adhi Karya sempat menguat 3,36 persen ke Rp3.080 per saham sebelum akhirnya turun ke level Rp3.050 per saham. Di akumulasi sejak kemarin, maka harga saham telah melesat 7,2 persen. (np)
Grafik Pergerakan Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk tanggal 4 Desember 2014
Sumber: Bareksa.com