Bareksa.com - Perusahaan distribusi dan ritel handset dan voucher telepon PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akhirnya memutuskan untuk menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun untuk mendanai ulang (refinancing) pinjaman yang jatuh tempo 2015.
"Kami targetkan Januari 2015 obligasi sudah terbit. Dana semuanya untuk refinancing. Kalau ada lebih, boleh buat modal (kerja)," kata Tan Lie Pin, Direktur Utama Tiphone.
Terdapat dua opsi pencarian dana yakni penerbitan obligasi bertenor dua tahun atau kredit sindikasi Rp2,5 triliun.
Suku bunga acuan BI rate yang kembali naik merupakan alasan Tiphone untuk memilih obligasi daripada pinjaman ke bank. Saat ini, Tiphone tengah menyeleksi calon penjamin emisi dalam beauty contest yang diikuti oleh delapan perusahaan sekuritas BUMN, asing, dan sekuritas swasta lokal. (np)
Bisnis Indonesia, hal 13.