Bareksa.com - Pertamina merevisi impor bahan bakar minyak non subsidi atau Pertamax dari 600.000 barel menjadi 1 juta barel untuk tahun ini, menyusul lonjakan konsumsi hingga 40 persen dalam beberapa hari.
"Akan ada tambahan sebanyak 3-4 kargo dimana tiap kargonya berisi 250.000 barel," ujar Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina.
Selain itu, Pertamina juga akan menambah tangki-tangki timbun BBM khusus Pertamax di beberapa terminal BBM. "Yang jelas pasokan BBM aman, Pertamax cukup hingga 40 hari lebih," ujarnya. (np)
Bisnis Indonesia, hal 22.