Bareksa.com - Produsen batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO), melalui anak usahanya PT Adaro Power, menjajaki pinjaman sindikasi $400 juta dari perbankan Korea Selatan untuk membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x100 megawatt di Tabalong, Kalimantan Selatan.

Total kebutuhan dana investasi proyek power plant yang digarap PT Tanjung Power Indonesia, perusahaan patungan antara Adaro Power dan PT EWP Indonesia, anak usaha Korea East-West Power Co.Ltd, itu sejatinya $500 juta.

Presiden Direktur Adaro Power, Mohammad Effendi, mengatakan porsi pinjaman akan menutupi 80 persen atau sekitar $400 juta dari total investasi. Sementara sisanya sebesar $100 juta akan ditutup dari ekuitas Tanjung Power.

"Porsi ekuitas akan ditanggung secara proporsional dengan pemegang saham Tanjung Power lain," ungkap Effendi.

Sebagai langkah awal pembangunan power plant, Tanjung Power sudah meneken Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN pada 15 Oktober lalu. Kelak, Tanjung Power akan memasok listrik ke PLN untuk kawasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah selama 25 tahun ke depan.

Kontan, hal 5.