Keuntungan Penjualan Surat Berharga Dorong Laba Bersih Bank Mega 65%

Bareksa • 10 Nov 2014

an image
Dirut Bank Mega Kostaman Thayib (tengah) bertumpu tangan bersama para Direktur baru dan lama , usai RUPSLB, di Jakarta. RUPSLB Bank Mega juga menyetujui penggunaan seluruh laba perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp524,8 miliar yang digunakan sebagai laba ditahan dan juga disisihkan sebagai dana cadangan. (FOTO ANTARA/Audy Alwi)

Pada periode Januari-September tahun ini, laba bersih yang berhasil dibukukan oleh Bank Mega sekitar Rp588 miliar

Bareksa.com - Laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) selama periode sembilan bulan pertama tahun 2014 mencatatkan kenaikan 65 persen karena peningkatan pada keuntungan penjualan surat berharga dan penurunan nilai wajar surat berharga.

Pada periode Januari-September tahun ini, laba bersih yang berhasil dibukukan oleh Bank Mega sekitar Rp588 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan laba sebesaar Rp356 miliar.

Pendapatan bunga naik 25,8 persen menjadi Rp4,4 triliun dari Rp3,5 triliun. Namun, Net Interest Margin (NIM) turun menjadi 5,35 persen dari 5,97 persen.

Terjadi kenaikan lebih dua kali lipat pada akun keuntungan penjualan surat berharga menjadi Rp37,9 miliar dari Rp16,3 miliar. Adanya penurunan pada akun beban penurunan nilai wajar surat berharga menjadi Rp50,3 miliar dibandingkan sebelumnya Rp343 miliar turut mendorong peningkatan pada laba bersih.

Peningkatan kredit yang disalurkan per September 2014 sebesar 9,75 persen menjadi Rp33,11 triliun dari akhir tahun lalu membuat rasio kredit macet kotor (non performing loan/NPL gross) naik menjadi 3,22 persen dari 2,6 persen.

Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) Bank Mega pun naik menjadi 66,12 persen dari 60,84 persen. (np)