Analis Targetkan Properti 2015 Bisa Tumbuh 10-15%; Apartemen Masih Jadi Incaran

Bareksa • 06 Nov 2014

an image
Warga melintas kawasan apartemen di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/3) (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Mahalnya harga tanah, akan memunculkan tren permintaan kepemilikan rumah yang lebih kecil serta permintaan apartemen

Bareksa.com – Sektor properti diperkirakan dapat tumbuh 10-15 persen di tahun 2015 seiring pulihnya permintaan properti, khususnya pada penjualan apartemen. Apa saja indikasinya?

Menurut laporan riset Macquarie Capital Securities yang telah disampaikan kepada nasabah menunjukan dari 14 perusahaan properti yang diamati sepanjang Juli-September 2014 data penjualan marketing (marketing sales) tumbuh 16,4 persen menjadi Rp12,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari data tersebut, sebesar 77 persen dikontribusi dari penjualan perumahan dan apartemen yang meningkat sebesar 19 persen. Pertumbuhan kuartal tersebut tertinggi sejak kuartal pertama 2013.

Hal yang sama juga disampaikan dalam laporan riset Mandiri Sekuritas yang telah disampaikan ke nasabah yang menilai permintaan apartemen akan tumbuh cepat seiring perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dan harga menarik yang ditawarkan oleh pengembang.

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan credit specialist Bank Mandiri, analis Mandiri Sekuritas melihat peningkatan pengajuan kredit kepemilikan apartemen sepanjang Januari hingga Agustus hanya tumbuh sebesar 8 persen. Sementara di periode yang sama pengajuan kredit kepemilikan rumah tumbuh 9 persen.

Rendahnya pengajuan kredit untuk apartemen karena sebagian besar pembeli lebih menggunakan cicilan kepada developer dibandingkan dengan bank. Hal ini disebabkan sebagian besar pembeli adalah pengusaha yang tidak memiliki slip gaji sehingga sulit untuk mengajukan kredit ke bank.

Mahalnya harga tanah, khususnya di kota Jakarta, akan memunculkan tren permintaan kepemilikan rumah yang lebih kecil di kota-kota sekitarnya bagi keluarga muda. Selain itu, permintaan apartemen juga diperkirakan meningkat karena harga unit apartemen ditawarkan dinilai masih lebih murah dibandingkan pembelian rumah di perumahan.

Sementara, jumlah apartemen yang ada saat ini hanya mampu untuk memenuhi 2 persen dari jumlah keluarga di Jakarta dan sekitarnya. (np)