Indocement Unggul di Kompetisi Proyek Gedung Tinggi Jakarta: Survei JP Morgan

Bareksa • 16 Oct 2014

an image
Pekerja memindahkan semen dari kapal ke dalam truk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (15/7) - ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Pasar semen bulk akan tumbuh lebih cepat dibanding pasar semen kantong dalam 12 sampai 48 bulan kedepan.

Bareksa.com - Hasil survei JP Morgan terhadap proyek pembangunan gedung tinggi di Jakarta menunjukan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) unggul dalam kompetisi penjualan semen Ready Mix Concrete (RMC) dengan produsen semen lainnya, karena lokasi pabrik Indocement yang paling dekat ke Jakarta.

Sekitar 75 persen proyek pembangunan gedung tinggi di jakarta yang sedang berjalan sekarang ini menggunakan semen Ready Mix Concrete (RMC) "Pionir" dari Indocement, sementara 8 persen proyek menggunakan produk "Semen Merah Putih" dari PT Cemindo Gemilang. Sisanya menggunakan brand perusahaan lain.  

Berdasarkan wawancara JP Morgan dengan sejumlah manajer proyek, faktor yang menentukan dalam memilih produk ready mix concrete atau biasa disebut semen curah (bulk) adalah harga dan waktu yang singkat dalam delivery.

Semen Merah Putih menawarkan harga paling murah tetapi hanya bisa melakukan pengiriman semen yang sampai di Jakarta di malam hari, mengingat lokasi pabriknya di Ciwadan, Banten, yang berjarak 110 km dari Jakarta. Pabrik Indocement di Citeureup, Bogor berjarak 45 km dari Jakarta.

"Kita percaya pasar semen bulk akan tumbuh lebih cepat dibanding pasar semen kantong dalam 12 sampai 48 bulan kedepan, berdasarkan perkiraan kontraktor-kontraktor proyek," laporan survei JP Morgan mengatakan.

Terdapat dua jenis semen yang dipasarkan oleh produsen semen yakni semen curah (bulk) yang biasa digunakan oleh proyek infrastruktur dan semen kemasan (bag), biasanya digunakan oleh sektor properti rumah tangga. (np)