Bareksa.com - Sebagai respon dari pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika, sejumlah langkah efisiensi akan dilakukan oleh sejumlah perusahaan farmasi. Pasalnya, 80 persen dari harga pokok penjualan emiten farmasi berasal dari biaya bahan baku yang umumnya diimpor dari luar negeri.
Dirut Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rusdi Rosman mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah langkah efisiensi dengan cara variable cost seperti mengganti energi yang digunakan di pabrik untuk meredam dampak depresiasi rupiah.
"Saat ini dampaknya belum terasa karena perusahaan masih mengandalkan stok bahan baku sebelumnya. Tapi nanti pada kuartal IV dampaknya akan sangat terasa."
Sedangkan Sekertaris Perusahaan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) Steven A.A mengatakan pihaknya saat ini tengah menghitung ulang target pendapatan tahun ini yang kemungkinan akan direvisi.
"Kami belum bisa bilang jadi berapa jadinya, tetapi saat ini masih kami hitung."
Bisnis Indonesia, Hal. 9