Gubernur BI: Pelemahan Rupiah Karena Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed

Bareksa • 06 Oct 2014

an image
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memaparkan hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta (Antarafoto/Yudhi Mahatma)

Agus Martowardjojo menilai pemerintah harus memperkuat sisi fiskal dengan mengenadlikan defisit transaksi berjalan

Bareksa.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjojo menilai pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini menembus level Rp 12.155 per dolar Amerika disebabkan oleh faktor eksternal karena kekhawatiran The Fed menaikan suku bunganya dan internal terkait pembayaran kewajiban pembayaran utang luar negeri. Untuk meredam pelemahan rupiah tersebut, Agus menilai pemerintah harus memperkuat fundamental perekonomiannya. 

Agus pun optimistis pelemahan rupiah hanya bersifat sementara dan akan kembali menguat jika fundamental Indonesia sudah stabil.
"Rupiah itu tergantung kondisi eksternal dan domestik, jika eksternal sulit diprediksi maka domestik bisa dikendalikan, inilah yang harus dilakukan," ujar Agus yang dilansir dari Investor Online.

Agus mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi manajemen risiko utang luar negeri bagi perusahaan swasta dan BUMN serta memperdalam pasar keuangan.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk memperkuat di sisi fiskal dengan mengendalikan defisit transaksi berjalan.

"Bauran kebijakan antara BI dan pemerintah bisa membantu penguatan rupiah."

Lebih lanjut, Agus mengatakan pemerintah baru harus mengeluarkan kebijakan fiskal yang mendukung kebijakan moneter, kebijakan fiskal yang paling ditunggu adalah bagaimana mengendalikan subsidi BBM (NP)