Bareksa.com – Inflasi bulan September 2014 diperkirakan meningkat 0,31 persen secara bulanan atau month-to-month (mom). Secara tahunan diprediksi sebesar 4,57 persen year-on-year (yoy) ungkap laporan riset Mandiri Sekuritas yang telah disampaikan kepada nasabah.
Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi bulanan sebesar 0,47 persen.
Rendahnya inflasi bulan September 2014 disebabkan harga bahan makanan, pakaian dan transportasi tidak lagi mengalami kenaikan yang tinggi sejak periode libur Idul Fitri. Sementara kenaikan harga LPG 12 kg yang ditetapkan tanggal 10 September 2014 diperkirakan hanya menyumbang kenaikan inflasi sebesar 0,06 persen.
Sementara itu data neraca perdagangan bulan Agustus 2014 diperkirakan masih mengalami defisit sekitar USD431 juta akibat masih lesunya kegiatan ekspor dan kembali meningkatnya perdagangan impor.
Ekspor bahan mineral diperkirakan masih belum berkontribusi maksimal bagi ekspor Agustus 2014. Freeport baru mulai mengekspor tembaga pada akhir bulan Agustus 2014 sedangkan ekspor Newmont baru akan dirasakan pada perdagangan bulan September 2014.
Harga ekspor komoditas uatama seperti CPO, karet, dan batubara juga masih mengalami penurunan. Mandiri Sekuritas memperkirakan pertumbuhan ekspor dan impor untuk bulan Agustus 2014 masing-masing sebesar 8 persen dan 12 persen.
Meskipun data inflasi bulan September 2014 membaik, Mandiri Sekuritas menilai impaknya tidak akan terlalu besar baik ke pasar saham maupun pasar obligasi karena masih menunggu sentimen politik. Investor berharap dukungan politik lebih kuat bagi pemerintahan baru yang tercermin dalam pembentukan kabinet baru nanti. (NP)