Bareksa.com – Perusahaan batubara dengan cadangan terbesar di Indonesia PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menunda rencana penerbitan 12,65 miliar saham baru yang sebelumnya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada sejumlah kreditur.
Penundaan tersebut karena adanya pembicaraan lebih lanjut dengan para kreditur untuk membahas pembayaran utang perseroan.
Sebelumnya, BUMI berencana menerbitkan saham baru senilai Rp 3,162 miliar atau sekitar USD275 juta melalui proses right issue dimana setiap pemilik 20 lembar saham berhak atas 31 saham right issue.
Terkait konsesi Gallo Oil di Yaman, manajemen menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah dalam persiapan pengeboran sumur eksplorasi dan studi geologi dan geofisika di area konsesi untuk memastikan nilai minyak bumi dan gas yang terkandung yang membutuhkan waktu dua tahun.
Biaya investasi yang harus dibayar BUMI kepada Profex Energy Pvt sebesar USD48 juta untuk memperoleh konsesi Gallo.
Selain itu juga mengenai status operasional konsesi PT Gorontalo Minerals, dalam surat yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia tanggal 24 September 2014 perihal penjelasan PT Bumi Resources Tbk. menjelaskan masih sedang dalam tahap eksplorasi lanjutan dan kelayakan investasi.
BUMI belum menjelaskan perkiraan jumlah dana yang dibutuhkan untuk modal kerja pada konsesi Gallo dan Gorontalo. Tetapi manajemen menggunakan sumber pendanaan internal ataupun eksternal dengan mencari mitra strategis melalui skema proyek financing atau bentuk skema pendanaan lainnya. (NP)