Efisiensi, Danamon (BDMN) Target Biaya Operasional Tumbuh Ma

Bareksa • 18 Sep 2014

an image
Dirut Bank Danamon Henry Ho (kedua kiri), didampingi direksi saat melihat maket Menara Danamon, yang akan dibangun di kawasan strategis, Kuningan (ANTARA FOTO/Audy Alwi)

Semester I-2014, biaya operasional naik 7,82% akibat kenaikan beban penyisihan kredit bermasalah

Bareksa.com - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menarget pertumbuhan biaya operasional tidak melebihi 4 persen hingga akhir tahun ini. Dalam lima tahun kedepan Bank Danamon akan lebih menerapkan strategi untuk melakukan efisiensi menghadapi potensi kenaikan biaya operasional.

Hal ini disebabkan anjloknya laba bersih semester I-2014 menjadi sebesar Rp1,48 triliun, turun 25 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.

Semester I-2014, beban operasional selain bunga mengalami kenaikan 7,82 persen menjadi Rp7,1 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, lebih didorong kenaikan beban penyisihan atas kredit bermasalah yakni sebesar 13,2 persen menjadi Rp1,9 triliun.

Tetapi jika dilihat beban gaji dan administrasi untuk Januari-Juni 2014 hanya mengalami kenaikan 5,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk kredit kedepannya Adira tetap akan berfokus pada segmen mass market untuk kalangan menengah kebawah ungkap Vera Eve Lim, Direktur Bank Danamon.

PT Adira Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), yang 90 persen kepemilikannya dimiliki oleh BDMN akan menyasar pembiayaan kendaraan roda empat dengan harga dibawah 200 juta, tambah Vera.

Pangsa pasar segmen mass market Bank Danamon juga belum mencapai 5 persen. (NP)