Semester II-2014, Bank Danamon Akan Menaikan Bunga Kredit 50
Semester I-2014, laba bersih turun 25% dari tahun lalu
Semester I-2014, laba bersih turun 25% dari tahun lalu
Bareksa.com – PT Bank Danamon Tbk (BDMN) catat penurunan laba bersih sebesar 25 persen dari sebelumnya Rp 1,985 triliun pada semester I-2013 menjadi Rp 1,489 triliun pada semester I-2014.
Penurunan tersebut terjadi karena kondisi perekonomian yang melambat serta mulai diberlakukannya peraturan OJK terkait pendapatan perusahaan yang hanya bisa diakui tiap bulan tidak seperti aturan sebelumnya.
“Dengan peraturan baru dari OJK, kami tidak bisa mengakui pendapatan di depan seperti sebelumnya tetapi pendapatan kini harus diakui dengan cara mencicil setiap bulannya. Jadi, sekarang pendapatannya diamortisasi. Selama empat bulan diberlakukan perbedaannya cukup signifikan hampir Rp 250 Miliar setelah pajak. Jadi untuk setahun, akan sangat signifikan perbedaannya,” Ungkap Vera Eve Lim, CEO dan Direktur Bank Danamon dalam paparan kinerja Semester I-2014 kemarin (17/7)
Promo Terbaru di Bareksa
Beban operasional perseroan naik 6 persen menjadi Rp 4,96 Triliun sehingga laba operasional turun 2 persen menjadi 8,85 Triliun.
Untuk meningkatkan laba dalam semester II-2014, Danamon akan tingkatkan fee based income dan menaikan bunga kredit sebesar 50 bps.
Peningkatan bunga kredit tentu akan menghambat pertumbuhan kredit, dimana manajemen menargetkan hingga akhir tahun kredit masih tumbuh 12 persen.
Bank Danamon juga berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan peningkatan produktivitas terutama di cabang-cabang serta meningkatkan investasi dibidang teknologi agar biaya per transaksi berkurang.
“Strategi efisiensi yang kita lakukan lebih ke internal. Bagaimana caranya meski karyawan tidak bertambah, tetapi pendapatan dapat bertambah,” ungkap Vera ketika ditanya mengenai langkah yang akan diambil perseroan untuk efisiensi.
Segi positifnya Danamon berhasil meningkatkan porsi CASA (giro dan tabungan) menjadi 44 persen pada semester I-2014, dimana tahun lalu hanya 40 persen.
Pertumbuhan giro dan tabungan (CASA) sepanjang semester I-2014 tercatat sebesar 17 persen sedangkan deposito tumbuh 20 persen.
“Kita tidak mungkin menghilangkan kontribusi deposito karena deposito banyak digunakan nasabah karena profil resikonya rendah. Target kami bukan menurunkan pendapatan deposito, tetapi mengimbanginya dengan pertumbuhan dari tabungan dan giro,” jelas Vera ketika ditanyakan mengenai strategi perseroan untuk meningkatkan margin keuntungan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.