Bareksa.com - Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan Bank Indonesia (BI) hingga akhir tahun tidak akan meningkatkan suku bunga acuan atau BI Rate, walaupun Pemerintahan baru akan meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi karena sudah diperhitungkan sebelumnya oleh BI.
"Dalam penilaian BI, Pemerintah dimungkinkan melakukan penyesuaian harga BBM dalam APBN-P 2014," ujar Agus kepada Bareksa.com.
Menurut Agus dari segi moneter, harga BBM bersubsidi memang perlu ada penyesuaian meskipun akan berakibat pada kenaikan harga barang (inflasi). Tetapi Agus tidak khawatir karena dampak kenaikan harga BBM hanya sementara tetapi dapat menimbulkan perbaikan fiskal yang besar dan baik bagi fundamental Indonesia.
Menteri Keuangan, Chatib Basri kepada Bareksa.com juga menilai setiap kenaikan harga BBM sebesar Rp1.000 per liter dampak kenaikan inflasinya hanya 0,15 persen. "Jika pemerintah menaikan harga hingga Rp3.000 per liter dampak ke inflasi tinggal dikali tiga"
Sementara itu Agus juga menyampaikan target pertumbuhan ekonomi tahun ini masih berkisar 5,1-5,5 persen dengan tren menuju batas bawah. Agus berharap pelemahan ekspor komoditas oleh China dapat diimbangi dengan perbaikan ekspor ke Amerika. (Laporan Suhendra / NP)