Bareksa.com - Hari ini Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa BI Rate tetap bertahan di level 7,5 persen.
Hal ini sesuai dengan perkiraan Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta dimana memperkirakan BI rate akan dipertahankan karena Indonesia masih mengalami masalah twin deficit (defisit fiskal dan transaksi berjalan).
Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dinilai dapat menyebabkan inflasi bisa menjadi salah satu penyebab keputusan BI untuk mempertahankan tingkat BI rate.
"BI perlu menahan laju impor non migas untuk mengkompensasi kenaikan impor migas dengan cara mempertahankan tingkat bunga pada level saat ini," pendapat Rangga kepada Bareksa.com
Namun, naiknya inflasi akibat kenaikan harga BBM dinilai merupakan one-time shock karena nantinya perlahan masyarakat juga mulai terbiasa dengan naiknya harga barang-barang pasca inflasi.