Bareksa.com – Berdasarkan survei Bank Indonesia sepanjang kuartal II-2014, harga properti segmen perumahan naik 7,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dengan kenaikan tertinggi berada di wilayah Manado dan Makasar masing-masing 9,54 persen dan 6,5 persen didorong pertumbuhan ekonomi dikedua wilayah tersebut.
Tingginya permintaan properti juga tercermin dari pertumbuhan data penjualan kuartal II-2014 yang tumbuh 36,65 persen dibandingkan periode sama tahun lalu didukung kenaikan penyaluran kredit KPR dan KPA sebesar 5,93 persen.
Menurut BI, sumber pembiayaan pembelian properti konsumen masih didominasi oleh kredit KPR dan KPA.
Sementara itu, Indeks Harga properti residensial dan IHK Kelompok Biaya Tempat tinggal megalami perbaikan setelah pada kuartal III-2013 mengalami tekanan akibat pembatasan pemberian KPR dari BI melalui kenaikan Down Payment (DP).
Tetapi kuartal III-2014 mendatang BI memprediksi kenaikan harga properti segmen perumahan melambat menjadi sekitar 5,93 persen akibat kenaikan bunga KPR serta harga bahan bangunan. (NP)
Perbandingan Indeks Harga Properti Residensial dan IHK sub Kelompok Biaya Tempat Tinggal
Sumber: Survey Harga Properti Residensial, Bank Indonesia
*oleh Suhendra