Bareksa.com - Musim kemarau sudah mulai dirasakan beberapa petani di wilayah Indonesia, apakah ini akibat dampak El Nino?
Petani kelapa sawit di kabupaten Labuan Batu, Sumatera Utara, Parlin Sitorus mengatakan bahwa aktivitas pemupukan tidak dapat berjalan lancar akibat musim panas sejak tiga bulan lalu.
“Seharusnya bulan Agustus atau September ini kita sudah bisa melakukan dua kali pemupukan, karena terjadi musim kemarau ini kita belum melakukan pemupukan lagi,” ungkap Parlin dalam wawancara kepada Bareksa.com. Saat ini petani kelapa sawit kecil di Indonesia mayoritas petani tradisional, sehingga dikala kemarau panjang berlangsung, petani tidak tahu teknik apa yang dapat dilakukan agar tetap dapat produktif, tambah Parlin.
“Sulit penuhi target persatuan pertanian kelapa sawit sebesar 2,2 ton per ha pada masa panen raya. Pemerintah diharapkan lebih memberi penyuluhan” ujar Parlin.
Menurut Prof. Irsal Las, tim ahli dari divisi riset dan development Kementerian Pertanian menyampaikan iklim di wilayah Indonesia memang sudah memasuki masa kemarau tetapi dengan intensitas yang normal.
“Beberapa spot memang sudah mengalami kemarau, tetapi belum dikategorikan cuaca ekstrim akibat El Nino. Masih Normal”, ujar Irsal kepada Bareksa.com Pemerintah sebelumnya memprediksi antara bulan Mei hingga Agustus ini, dampak El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang akan mulai dirasakan. (NP)