Penurunan Permintaan Ekspor, Dorong Pelemahan Harga CPO: Bis

Bareksa • 12 Aug 2014

an image
Petani memanen buah kelapa sawit di ladangnya, Nagari Tapakis, Padangpariaman, Sumbar (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

El Nino, sentimen positif untuk harga CPO, belum juga datang.

Bareksa.com - Penguatan ringgit Malaysia dan penurunan permintaan ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terakhir cukup kuat menjatuhkan CPO. Ringgit Malaysia tercatat menguat 0,37 persen menjadi 3,19 ringgit per dolar Amerika.

Dow Jones baru merilis data pertumbuhan produksi CPO Malaysia sampai Juli 2014 meningkat 6,1 persen menjadi 1,67 juta metrik ton. Lalu, permintaan ekspor CPO untuk Juli juga ikut menurun 2,3 persen menjadi 1,45 juta ton.

Meredanya suasana geopolitik Eropa Timur setelah Rusia menarik tentaranya yang melakukan latihan di perbatasan Ukraina belum cukup kuat untuk mengangkat harga CPO, kata Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Futures.

“Belum lagi ke depannya rilis data pertumbuhan ekonomi China dan Eropa yang diprediksi masih kurang begitu baik menambah tekanan untuk CPO,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/08).

Adapun sentimen positif yang diharapkan untuk mendongkrak harga CPO yaitu El Nino benar-benar tak kunjung datang.

“Padahal awalnya diperkirakan el nino akan datang sekitar pertengahan Agustus, tetapi sekarang malah cuacanya jadi cukup baik untuk pertumbuhan CPO,” tutur Zulfirman.

 

Bisnis Indonesia, hal.17