Gejolak Di Eropa Timur & Prediksi Kenaikan Defisit Picu Pele

Bareksa • 11 Aug 2014

an image
Sejumlah warga melakukan penukaran uang baru di Bank Indonesia (BI) cabang Tegal, Jateng, Kamis (17/7) - (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/ed/mes/14)

Defisit transaksi berjalan Indonesia diperkirakan melebar hingga ke level 4% dari PDB.

Bareksa.com - Dolar Amerika yang menguat terhadap mata uang utama terutama euro akan menekan laju nilai tukar rupiah, kata Kepala Ekonom PT Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih. Penguatan itu disebabkan gejolak Eropa Timur yang mulai merembet ke perekonomian Timur, jelasnya.

Proyeksi nilai transaksi berjalan Indonesia yang akan defisit hingga 4 persen dari PDB juga mendorong pelemahan nilai tukar rupiah.

“Tapi kalau realisasinya di atas 4 persen akan membuat rupiah anjlok cukup dalam, tapi kalau di bawah 4 persen reaksinya tidak akan terlalu berlebihan atau bisa dibilang netral,” ujar Lana.

Lana memprediksi bila pergerakan defisit transaksi berjalan lebih besar daripada prediksi, maka rupiah bisa melemah hingga level Rp11.900 per dolar Amerika. Sepanjang pekan ini,  pergerakan rupiah diperkirakan akan berada di Rp11.780 sampai Rp11.830 per dolar Amerika.

 

Bisnis Indonesia, hal.17