Bareksa.com - Pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2014 diperkirakan masih tetap melambat karena lemahnya konsumsi rumah tangga. Sebelumnya, konsumsi rumah tangga diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia karena data ekspor hanya tumbuh tipis sebesar 2,52 persen.
Tipisnya pertumbuhan ekspor secara tidak langsung dipengaruhi oleh larangan ekspor mineral mentah. Larangan tersebut menyebabkan turunnya ekspor bahan bakar mineral sebesar 14,27 persen menjadi USD 11,12 Miliar sepanjang periode Januari-Juni 2014.
Berdasarkan sumber yang kami pelajari, investasi dalam negeri juga diperkirakan melambat sebagai akibat dari kebijakan stabilisasi. Selain itu, langkah penghematan yang dilakukan pemerintah dengan mengurangi belanja pemerintah juga akan menyebabkan perekonomian Indonesia diperkirakan hanya mampu tumbuh 5,34 persen.