Rugi Bersih Indofarma melonjak 447 Persen Pada Semester I-20

Bareksa • 23 Jul 2014

an image
Pekerja melakukan proses pengemasan obat di pabrik PT Phapros Tbk di Semarang, Jateng, Jumat (20/6) - (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Kenaikan penjualan tidak dapat mengcover kenaikan beban pokok penjualan dan beban penjualan

Bareksa.com - Juni 2014, perusahaan farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mencatatkan kenaikan rugi bersih hingga sekitar 447 persen dibandingkan tahun sebelumnya  menjadi Rp -50,9 miliar karena lonjakan beban pokok penjualan dan beban penjualan.

Meskipun penjualan bersih meningkat sekitar 11,84 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp387,69 miliar, tetapi belum bisa menutupi kerugian beban pokok penjualan yang juga naik 22 persen menjadi Rp271,54 miliar. Beban penjualan juga meningkat 22,8 persen menjadi Rp96,85 miliar.

Selain itu juga tercatat terdapat kerugian lain-lain sebesar Rp6,86 miliar untuk periode 6 bulan pertama 2014.

Dari laporan Pefindo pada Mei lalu, sejumlah faktor yang memberatkan kinerja INAF seperti depresiasi rupiah yang menyebabkan rugi kurs, peningkatan upah minimum dan harga bahan bakar minyak, serta perlambatan produksi karena renovasi bangunan produksi yang dilakukan emiten pada awal 2013 dan selesai pada semester pertama.

Akibatnya, rugi per saham Indofarma meningkat jadi Rp -16,42 per saham dibandingkan sebelumnya Rp -3 per saham.