Bareksa.com - Bank Indonesia mulai menyiapkan sejumlah kebijakan moneter untuk mengantisipasi gejolak ekonomi karena dampak kenaikan suku bunga dunia pada 2015.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, mengatakan pihaknya akan terus memantau apapun yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Namun, kenaikan suku bunga acuan tidak hanya didasarkan dari yang dilakukan The Fed, ungkapnya. "Tidak berarti kalau Fed Rate naik, BI Rate naik," tegasnya.
Menurutnya, ada tiga faktor yang akan dipertimbangkan, yaitu yang paling utama seberapa jauh inflasi dalam negeri terkendali. Kemudian, daya dukung kebijakan nasional dalam mengendalikan permintaan domestik sehingga neraca perdagangan tetap terkendali.
Faktor luar negeri termasuk kenaikan Fed Rate, merupakan faktor terakhir yang akan dipertimbangkan. "Fokus BI tahun ini adalah memastikan stabilitas perekonomian Indonesia sangat terjaga dan sejauh ini itu terjaga. Tentu saja BI akan terus mempertimbangkan dampaknya untuk pertumbuhan ekonomi," tegasnya. (QS)
Bisnis Indonesia, hal 23