Bareksa.com – Nilai tukar rupiah pagi tadi (16/7) sempat melemah ke level Rp11.800 per dolar, walaupun hingga siang ini jam 2.00 wib, nilai tukar kembali menguat ke level Rp11.755.
Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terjadi karena adanya supply dan demand, namun BI tidak akan menetapkan nilai yang fixed untuk nilai tukar rupiah.
“Pelaku pasarnya banyak sekali, tidak hanya perbankan tetapi juga PVA (penukaran valuta asing). BI tidak bisa menetapkan nilai yang fixed untuk nilai tukar rupiah" ungkap Tirta kepada Bareksa.com dalam liputan kegiatan penukaran uang di BI hari ini
Tirta menambahkan BI akan melakukan intervensi jika nilai tukar rupiah mencapai level tertentu guna menjaga pergerakan rupiah. Intervensi dilakukan pada batas-batas tertentu yang disetujui oleh manajemen Bank Indonesia
Menurut salah satu officer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang diwawancarai Bareksa.com dalam acara tersebut mengungkapkan saat ini volume transaksi penukaran rupiah di BRI meningkat.
"Transaksi penukaran rupiah meningkat karena adanya remiten dari pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri mengirimkan sejumlah uang untuk keluarganya di tanah air. Terutama untuk pekerja yang bekerja di Arab Saudi dan Malaysia" ungkap officer tersebut.
Hal ini tentu menjadi sentimen positif penguatan nilai tukar rupiah jangka pendek. (NP)
Grafik Pergerakan Nilai Rupiah Terhadap Dollar AS
Sumber: Bareksa.com
*oleh Suhendra