Harga Minyak Tertekan Cadangan AS

Bareksa • 10 Jul 2014

an image
Natural gas flares are seen at an oil pump site outside of Williston, North Dakota - (REUTERS/Shannon Stapleton)

Stok minyak mentah AS turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Juli

Bareksa.com - Hagra minyak mentah tercatat turun setelah laporan cadangan minyak Amerika Serikat dan optimisme investor yang yakin konflik di Irak tak akan menyerang kawasan selatan, yang memproduksi 3/4 produksi minyak Irak.  Harga minyak jenis WTI untuk pengiriman bulan Agustus ditutup pada level US$ 102,29 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent berada pada level US$ 108,28 per barel di bursa ICE Futures Europe, London atau turun 66 sen.

Harga minyak AS mencapai level terendah sejak 16 Mei dan turun 4,6 persen dari puncaknya pada 20 Juni, sementara kontrak Brent mencapai level terendah sejak 9 Mei, turun 5,9 persen dari puncaknya pada 19 Juni. "Pasar masih dalam proses re-mengevaluasi situasi pasokan," kata Andy Lebow, trader di bank investasi Jefferies. Data Administrasi Informasi Energi AS Menunjukkan stok minyak mentah nasional turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Juli. Penurunan nominal membuat harga bullish, sebab ini lebih besar dari prediksi penurunan analis sebesar 2 juta barel.

"Permintaan akan masuk ke di masa liburan Juli tapi tidak kuat seperti yang Anda harapkan," kata Phil Flynn, Account Executive Broker Harga Futures Group. (Nrm)

 

Harga minyak mentah turun seiring dimulainya kembali produksi di Libya dan laporan bearish stok AS yang menekan pasar dunia.

Light, sweet crude untuk pengiriman Agustus turun US$ 1,11, atau 1,1 persen menjadi US$ 102,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent turun 66 sen menjadi US$ 108,28 per barel di bursa ICE Futures Europe,mengutip laman Wall Street Journal, Kamis (10/7/2014).

Penurunan menjadi sesi kesembilan kali pada kontrak patokan minyak AS, sementara posisi kedelapan untuk kontrak minyak global Brent.

Harga minyak AS mencapai level terendah sejak 16 Mei dan turun 4,6 persen dari puncaknya pada 20 Juni, sementara kontrak Brent mencapai level terendah sejak 9 Mei, turun 5,9 persen dari puncaknya pada 19 Juni.

Harga mulai susut setelah Libya Mengumumkan dimulainya kembali operasi di ladang minyak utamanya. Penurunan harga diperkuat setelah laporan mingguan minyak AS mencerminkan sejumlah faktor bearish.

Para analis mengatakan faktor teknis muncul untuk mengambil alih dan mendorong harga yang lebih rendah lagi, mendorong spekulan yang telah didorong posisi bullish di pasar untuk menjual catatan baru-baru ini.

"Pasar masih dalam proses re-mengevaluasi situasi pasokan," kata Andy Lebow, trader di bank investasi Jefferies.

Data Administrasi Informasi Energi AS Menunjukkan stok minyak mentah nasional turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Juli. Penurunan nominal membuat harga bullish, sebab ini lebih besar dari prediksi penurunan analis sebesar 2 juta barel.

"Permintaan akan masuk ke di masa liburan Juli tapi tidak kuat seperti yang Anda harapkan," kata Phil Flynn, Account Executive Broker Harga Futures Group. (Nrm)

- See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2075723/harga-minyak-tertekan-laporan-produksi-dan-data-pasokan-as#sthash.ADvSq28s.dpuf

 

Harga minyak mentah turun seiring dimulainya kembali produksi di Libya dan laporan bearish stok AS yang menekan pasar dunia.

Light, sweet crude untuk pengiriman Agustus turun US$ 1,11, atau 1,1 persen menjadi US$ 102,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent turun 66 sen menjadi US$ 108,28 per barel di bursa ICE Futures Europe,mengutip laman Wall Street Journal, Kamis (10/7/2014).

Penurunan menjadi sesi kesembilan kali pada kontrak patokan minyak AS, sementara posisi kedelapan untuk kontrak minyak global Brent.

Harga minyak AS mencapai level terendah sejak 16 Mei dan turun 4,6 persen dari puncaknya pada 20 Juni, sementara kontrak Brent mencapai level terendah sejak 9 Mei, turun 5,9 persen dari puncaknya pada 19 Juni.

Harga mulai susut setelah Libya Mengumumkan dimulainya kembali operasi di ladang minyak utamanya. Penurunan harga diperkuat setelah laporan mingguan minyak AS mencerminkan sejumlah faktor bearish.

Para analis mengatakan faktor teknis muncul untuk mengambil alih dan mendorong harga yang lebih rendah lagi, mendorong spekulan yang telah didorong posisi bullish di pasar untuk menjual catatan baru-baru ini.

"Pasar masih dalam proses re-mengevaluasi situasi pasokan," kata Andy Lebow, trader di bank investasi Jefferies.

Data Administrasi Informasi Energi AS Menunjukkan stok minyak mentah nasional turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Juli. Penurunan nominal membuat harga bullish, sebab ini lebih besar dari prediksi penurunan analis sebesar 2 juta barel.

"Permintaan akan masuk ke di masa liburan Juli tapi tidak kuat seperti yang Anda harapkan," kata Phil Flynn, Account Executive Broker Harga Futures Group. (Nrm)

- See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2075723/harga-minyak-tertekan-laporan-produksi-dan-data-pasokan-as#sthash.ADvSq28s.dpuf

Harga minyak mentah turun seiring dimulainya kembali produksi di Libya dan laporan bearish stok AS yang menekan pasar dunia.

Light, sweet crude untuk pengiriman Agustus turun US$ 1,11, atau 1,1 persen menjadi US$ 102,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent turun 66 sen menjadi US$ 108,28 per barel di bursa ICE Futures Europe,mengutip laman Wall Street Journal, Kamis (10/7/2014).

Penurunan menjadi sesi kesembilan kali pada kontrak patokan minyak AS, sementara posisi kedelapan untuk kontrak minyak global Brent.

Harga minyak AS mencapai level terendah sejak 16 Mei dan turun 4,6 persen dari puncaknya pada 20 Juni, sementara kontrak Brent mencapai level terendah sejak 9 Mei, turun 5,9 persen dari puncaknya pada 19 Juni.

Harga mulai susut setelah Libya Mengumumkan dimulainya kembali operasi di ladang minyak utamanya. Penurunan harga diperkuat setelah laporan mingguan minyak AS mencerminkan sejumlah faktor bearish.

Para analis mengatakan faktor teknis muncul untuk mengambil alih dan mendorong harga yang lebih rendah lagi, mendorong spekulan yang telah didorong posisi bullish di pasar untuk menjual catatan baru-baru ini.

"Pasar masih dalam proses re-mengevaluasi situasi pasokan," kata Andy Lebow, trader di bank investasi Jefferies.

Data Administrasi Informasi Energi AS Menunjukkan stok minyak mentah nasional turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Juli. Penurunan nominal membuat harga bullish, sebab ini lebih besar dari prediksi penurunan analis sebesar 2 juta barel.

"Permintaan akan masuk ke di masa liburan Juli tapi tidak kuat seperti yang Anda harapkan," kata Phil Flynn, Account Executive Broker Harga Futures Group. (Nrm)

- See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2075723/harga-minyak-tertekan-laporan-produksi-dan-data-pasokan-as#sthash.ADvSq28s.dpuf