Bareksa.com – PT Bumi Resources Tbk dengan kode saham BUMI kemarin (1/7) memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melakukan penerbitan saham baru melalui right issue.
Jumlah lembar saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 32,19 miliar lembar saham biasa dan setiap sahamnya akan ditawarkan pada harga Rp250 per saham.
Sehingga dari hasil right issue, Bumi Reseources akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp8,04 triliun. (Baca juga: Menilik Masa Depan Bumi Resources)
Per tanggal 1 Juli 2014, jumlah lembar saham Bumi Resources yang beredar sebesar 20,8 miliar lembar saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp3,63 triliun, dimana harga pasar Bumi Resources sebesar Rp175 per saham.
“Harga right issue lebih tinggi dibandingkan harga pasar Bumi Resources saat ini. Sementara jumlah lembar saham baru yang diterbitkan lebih besar dari jumlah lembar saham yang beredar, tentu ini akan merugikan pemegang saham lama” menurut Lanang Trihardian, Analis PT Syailendra Capital.
Dari jumlah saham beredar sebesar 20,8 miliar lembar saham, pemegang saham lama memiliki 100 persen kepemilikan Bumi Resources.
Dengan tambahan lembar saham baru sebesar 32,19 miliar lembar dan asumsi bahwa pemegang saham lama tidak melakukan pembelian (exercise) atas saham baru, maka kepemilikan pemegang saham lama di Bumi Reseources hanya tinggal 39,21 persen atau terdilusi sebesar 60,7 persen, tambah Lanang.
Sementara itu dikutip dari Bisnis Indonesia, jika terdapat saham baru yang tidak di exercise oleh pemegang saham lama sebanyak 13,8 miliar lembar atau 42,8 persen dari target lembar saham baru yang diterbitkan maka Long Haul Holdings Limited sebagai standby buyer hanya akan mengambil alih sebanyak 6,9 miliar lembar dari saham baru yang tidak di exercise.
Dana yang diperoleh dari Long Haul sekitar USD150 juta yang akan digunakan Bumi Resources membayar sebagian utang kepada Country Forest Limited.
Dalam perhitungan Lanang, menggunakan asumsi harga saham Bumi Resources sebesar Rp172 per saham dan harga right issue sebesar Rp250 per saham, maka harga teorities akan menjadi Rp219 per saham.
Dengan harga teorities yang lebih rendah dari harga right issue, Lanang menganggap lebih menguntungkan jika membeli saham Bumi Resources setelah right issue di bursa, dibandingkan melakukan exercise atas saham baru tersebut.
Dari data Bursa Efek Indonesia komposisi pemegang saham Bumi Resources hingga saat ini (2/7), 23,09 persen dimiliki oleh Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL, 6,09 persen dimiliki oleh Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd dan 70,82 persen dimiliki oleh publik.
Kinerja saham Bumi Resources juga terus mengalami penurunan, dari data Bareksa.com, return 1 tahun terakhir untuk saham BUMI sebesar minus 66,35 persen, sementara IHSG dan sektor tambang memberikan return masing-masing sebesar 3,3 persen dan 5,1 persen. (NP)
Grafik Return Harga Saham BUMI, Sektor Tambang dan IHSG periode 1 Juli 2013 - 1 Juli 2014
Sumber : Bareksa.com
*oleh : Ni Putu Kurnia Sari