Bareksa.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan realisasi proyek infrastruktur dan sektor riil yang tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga triwulan I-2014 mencapai Rp838,8 triliun.
"Realisasi tersebut berasal dari groundbreaking pembangunan infrastruktur sebesar Rp397,73 triliun dan sektor riil Rp441,2 triliun," kata Hatta seusai rapat koordinasi membahas realisasi MP3EI di Jakarta, Kamis.
Hatta menjelaskan dari total groundbreaking infrastruktur tersebut sebanyak Rp131,67 triliun berasal dari APBN, Rp153,23 triliun dari BUMN, Rp53,89 triliun dari swasta dan Rp89,17 triliun dari campuran BUMN serta swasta.
Total realisasi tersebut terbagi atas wilayah Sumatera Rp55,6 triliun, Jawa Rp217,7 triliun, Kalimantan Rp57,2 triliun, Sulawesi Rp22,4 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp17,5 triliun serta Papua dan Maluku Rp27,15 triliun.
Dari 204 proyek infrastruktur tersebut, sebanyak 47 proyek berada di Kalimantan, 40 proyek di Sumatera, 33 proyek di Papua dan Maluku, 32 proyek di Jawa, 28 proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta 24 proyek di Sulawesi.
"Porsi Jawa mulai menyusut, sekarang selebihnya sudah terdorong luar Jawa. Setelah selesainya rel double track (jalur ganda) dan jalan tol, maka dipastikan investasi infrastruktur akan terdorong di luar Jawa, dan porsinya akan sangat besar," ujar Hatta.
Sementara, dari realisasi sektor riil sebanyak Rp563 miliar berasal dari APBN, Rp67,62 triliun berasal dari BUMN, Rp294,1 triliun dari swasta, dan sisanya sebesar Rp78,97 triliun berasal investasi campuran BUMN serta swasta.
Total realisasi tersebut terbagi atas wilayah Sumatera Rp77,52 triliun, Jawa Rp78,63 triliun, Kalimantan Rp120,13 triliun, Sulawesi Rp47,37 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp36,3 triliun serta Papua dan Maluku Rp81,2 triliun.
Sedangkan dari 174 proyek sektor riil, sebanyak 67 proyek berada di Jawa, 47 proyek di Kalimantan, 26 proyek di Sulawesi, 24 proyek di Sumatera, lima proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta lima proyek di Papua dan Maluku.
"Dari sebaran proyek terlihat porsi Jawa untuk sektor riil kecil sekali hanya Rp78 triliun terhadap Rp441 triliun. Ini menunjukkan bahwa sebaran industri yang kita dorong ke arah luar Jawa tercapai," tutur Hatta. (Sumber : Antaranews.com)