IQPlus - PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$1 juta untuk tahun ini. Selain untuk mendukung peningkatan volume produksi, dana capex juga akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan tahun ini.
Komisaris Utama Renuka Coalindo, J Suresh Kumar menuturkan, seluruh dana capex tahun ini bersumber dari kas internal Perusahaan. Ia mengaku, dengan posisi kas saat ini, pihaknya masih memiliki kemampuan untuk menyokong kebutuhan pendanaan pada tahun ini.
"Kita tidak membutuhkan pinjaman baru, jadi dana capex seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan," tegas Suresh usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Selasa.
Sebagai catatan, perseroan memiliki rencana jangka menengah untuk mendongkrak produksi batu baranya. Melalui salah satu entitas usahanya yang baru diakuisisi pada bulan November 2011, PT Jambi Prima Coal menargetkan pada tahun 2016 mendatang dapat mencapai volume produksi sebesar 5 juta metrik ton (MT).
Sebagai catatan, Renuka Coalindo mengambil alih 99,99% saham Jambi Prima Coal pada November 2011 dari tangan PT Surya Commodities. Laporan The Australian Joint Ore Reserves Committee (JORC) menyebutkan, keseluruhan sumber daya dan cadangan batubara di tambang JPC masing-masing 120,3 juta MT dan 92,6 juta MT.
"Cadangan batubara tersebut cukup untuk mempertahankan operasi tambang pada tingkat produksi 5 juta MT per tahun, selama 18 tahun," kata Direktur Keuangan Renuka Coalindo Shantanu Latih.