IQPlus - Manajemen PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) berencana meningkatkan volume penjualan emas hitam (batubara) miliknya menjadi 800 ribu ton pada tahun ini dari 400 ribu ton pada tahun 2013.
Adapun harga batu bara acuan dalam data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode Februari 2014 berada di posisi US$80,44 per ton. Jika berpatokan pada harga itu, maka dapat diasumsikan Emiten pertambangan ini bakal mencatat pendapatan sebesar US$64,35 juta pada tahun ini.
"Kami akan tingkatkan volume produksi pada tahun ini hingga dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu atau menjadi 800 ribu ton dari 400 ribu ton," kata Suresh, Komisaris Utama Renuka Coalindo, J Suresh Kumar, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Selasa.
Menurut Suresh, meskipun bisnis komoditas dan harga batu bara masih tidak menentu, Perseroan masih memiliki pasar yang cukup baik di India dan China. "Pasar kami masih bagus, jadi kami masih optimis target itu akan tercapai," tegasnya.
Sebagai informasi saja, pada periode Juni 2013, Renuka Coalindo masih sanggup meningkatkan pendapatannya sebanyak 140% menjadi US$13,66 juta, bandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu dimana Perseroan hanya sanggup membukukan pendapatan sebesar US$5,69 juta.