IQPlus - Ekspor yang membaik mendorong menurunnya defisit transaksi berjalan secara signifikan dan menopang perbaikan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV-2013.
"Defisit transaksi berjalan triwulan IV-2013 menurun cukup tajam yang diperkirakan menjadi 1,98 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari defisit transaksi berjalan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,85 persen," jelas Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Kamis.
Dia melanjutkan, kenaikan ekspor didukung oleh kenaikan ekspor manufaktur sejalan meningkatnya permintaan dari AS dan Jepang, di samping peningkatan ekspor sumber daya alam terkait dengan antisipasi pemberlakuan UU Minerba.
Penurunan defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi oleh penurunan impor sejalan moderasi permintaan domestik. Perbaikan NPI triwulan IV-2013 juga ditopang peningkatan surplus transaksi modal finansial bersumber dari penarikan pinjaman luar negeri korporasi, penarikan simpanan bank domestik di luar negeri, dan arus masuk Penanaman Modal Asing Langsung yang tetap stabil.
"BI memperkirakan penguatan NPI berlanjut pada 2014 ditopang prospek defisit transaksi berjalan yang menurun serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat," jelas dia.
Pada Januari 2014, cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi US$100,7 miliar, setara 5,7 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekira tiga bulan impor.