Merdeka.com - Dua perusahaan tambang besar asal Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) masih tetap tidak terima dengan kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bijih mineral. Meski pemerintah telah menyatakan kedua perusahaan ini tidak terkena dampak pelarangan tersebut atau dengan kata lain masih dibolehkan mengekspor mineral mentah, hal itu tidak membuat dua perusahaan raksasa pertambangan ini puas.
Tidak main-main, dua perusahaan ini pun melibatkan induk masing-masing, Freeport-McMoRan Copper and Gold Inc dan Newmont Mining Corporation untuk ikut melawan kebijakan pemerintah Indonesia. Penyebabnya, mereka tidak sepakat dengan bea keluar yang ditetapkan pemerintah untuk mineral yang diekspor.