IQPlus - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) salah satu pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia dan anggota kelompok properti terkemuka Sinarmas Land membukukan marketing sales 2013 sebesar Rp 7,35 triliun atau melampaui target 2013 sebesar Rp 7 triliun.
“BSDE membukukan pertumbuhan penjualan pemasaran sebesar 72% year on year dibandingkan pencapaian pada akhir tahun 2012 yakni sebesar Rp 4,28 triliun. Pencapaian target tersebut mencapai 105% atau 5% di atas target yang ditetapkan.” papar Hermawan Wijaya Direktur & Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Dengan bermitra dan membuat perusaaan joint venture dengan dua mitra internasional seperti Hongkong Land dan AEON Mall Jepang serta Dyandra, Perseroan mengakselerasikan pertumbuhan penjualan pemasaran di 2013 dan menjadi bekal yang solid bagi pertumbuhan penjualan di tahun-tahun mendatang, tambah Hermawan Wijaya menjelaskan.
Diluar penjualan secara an-organik tersebut di atas, Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan pemasaran secara organik pun tumbuh solid yakni 26% atau sebesar Rp 5,4 triliun sepanjang 2014. Angka tersebut bersumber dari penjualan unit-unit properti seperti rumah tapak, rumah toko, kawasan industri dan perkantoran.
Sepanjang 2013 segmen penjualan tanah menjadi kontribusi terbesar angka penjualan marketing Perseroan. Segmen tersebut membukukan total angka penjualan marketing sales sebesar Rp 3,29 triliun atau 45% dari total penjualan marketing sales. Segmen ini juga tercatat tumbuh 162% dibandingkan angka penjualan FY 2012 yakni Rp 1,25 T.
Segmen Perumahan tahun ini membukukan angka marketing sales sebesar Rp 2,72 T, tumbuh 26% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yakni Rp 2,17 T. Tahun ini segmen perumahan tercatat sebagai kontributor terbesar kedua untuk total marketing sales setelah segmen kavling tanah. Secara historikal, segmen ini menjadi kontributor terbesar dan diperkirakan akan menjadi tahun 2014 akan kembali menjadi kontributor terbesar bagi penjualan Perseroan.
“Segmen industrial kami tumbuh mengesankan yakni 475% menjadi Rp 230,10 miliar berkat tingginya minta konsumen atas produk-produk yang kami luncurkan. Segmen non housing kian memberikan kontribusi yang solid guna menopang pertumbuhan Perseroan.” Hermawan Wijaya menjelaskan.