ANTARA News - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp12.048 per dolar AS pada Selasa pagi, disebabkan oleh tingginya permintaan dolar AS dari korporasi untuk membayar kewajiban utang.
"Biasanya akhir tahun permintaan dolar meningkat, karena kebutuhan perusahaan untuk bayar utang kewajibannya meningkat," ujarnya di Jakarta, Selasa. Hatta menyakini Bank Indonesia tidak akan membiarkan terjadinya depresiasi terlalu dalam dan nilai rupiah kembali mencerminkan kondisi sesuai fundamental, meskipun perekonomian saat ini menghadapi tantangan eksternal terkait potensi "tapering off".