Bareksa.com - Melalui keterbukaan informasi yang diumumkan pada hari Selasa, 2 Desember 2013, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah memperoleh persetujuan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk rencana akuisisi yang dilanjutkan dengan penggabungan perusahaan antara PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telekom Indonesia (Axis). Persetujuan tersebut merupakan tahapan penting dari aksi korporasi EXCL untuk menyelesaikan proses akuisisi dan penggabungan usaha. Menkominfo telah menetapkan bahwa 2x10MHz dari 2,1GHz spektrum harus dikembalikan kepada regulator dan spektrum 2x15MHz pada 1,8GHz akan diizinkan untuk dipertahankan oleh EXCL.
PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS) melihat ini sebagai suatu hasil yang ideal untuk EXCL. Spektrum yang diperoleh akan digunakan untuk peluncuran LTE (Long Term Evolution – akses data kecepatan tinggi dengan tingkat download mencapai 300mbps dan upload 75mbps). Walaupun hanya memiliki basis pelanggan kurang dari setengah ukuran Telkomsel, dan basis pendapatan layanan hanya sekitar sepertiga dari Telkomsel, dengan adanya akuisisi spektrum ini maka alokasi spektrum (3G) yang dimiliki EXCL sudah sama dengan jumlah spektrum Telkomsel sebagai pemimpin pasar, sehingga EXCL dapat bersaing untuk merebut pangsa pasar. Tetapi, keputusan EXCL untuk melakukan akuisisi ini memang memiliki dampak negatif yang sangat besar pada marjin EBITDA dan arus kas EXCL, karena membutuhkan biaya modal yang besar.
Di dalam akuisisi tersebut disebutkan juga bahwa EXCL juga akan membayar bunga dan hutang Axis sebesar USD 865 juta, yang diperkirakan akan membuat EBITDA EXCL mengalami penurunan. Namun, dengan dikembalikannya spektrum 2,1 GHz dapat membantu mengurangi penurunan nilai pada EBITDA. CS mengharapkan depresiasi dan amortisasi biaya dapat diminimalisir. Secara operasional, CS melihat EXCL memiliki kekuatan pada pangsa pasar. Dari data historis, menunjukan pangsa pasar EXCL meningkat sejak kuartal dua hingga kuartal tiga ini. Sementara, perusahaan provider besar asal Hongkong, Hutch, telah menurunkan pemasarannya karena keterbatasan kapasitas. Sehingga hal ini memungkinkan EXCL untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. (NP)