Bareksa.com - Belakangan ramai di media sosial sebuah video seorang pemuda merobek buku tabungannya karena kesal saldo di rekeningnya terus berkurang. Setelah pemuda tersebut meminta maaf, dan bank mengklarifikasi, ternyata saldo berkurang tersebut karena ada potongan biaya admin.
Seperti disebutkan Kompas.com, pemuda asal Lampung tersebut lalu minta maaf melalui video klarifikasi di media sosial dan mengakui kecerobohannya. Adapun pihak bank, yaitu bank BRI juga telah menelusuri penyebab berkurangnya saldo adalah biaya administrasi dan biaya transaksi selama periode tiga tahun, antara 2019 sampai 2022.
Sebagai contoh, di Bank BRI, ada biaya admin sebesar Rp11.000 untuk saldo kurang dari Rp10 juta, sementara untuk saldo lebih dari Rp10 juta, biaya admin dikenakan Rp12.000.
Di samping biaya admin, ada juga biaya bulanan kartu sebesar Rp2.000 untuk kartu classic dan Rp6.500 untuk kartu gold.
Di sisi lain, nasabah bank sebenarnya juga menerima bunga tabungan. Bunga ini dihitung dalam persentase per tahun.
Suku bunga tabungan BRI Britama
Sebagai catatan, bunga tabungan bank dan bunga deposito bank juga terkena pajak penghasilan (PPh bunga) yaitu sebesar 20 persen dari besaran bunga yang diterima.
Untuk menghitung besaran biaya admin bulanan ini, mari kita gunakan simulasi. Misalnya nasabah punya uang Rp2,2 juta dengan kartu classic, dia dikenakan biaya admin Rp11.000 per bulan, atau Rp132.000 setahun. Lalu, biaya kartu sebesar Rp2.000 per bulan, atau Rp24.000 setahun.
Nasabah mendapat bunga 0,7 persen setahun yaitu Rp15.400, tetapi terkena pajak PPh bunga 20 persen setara Rp3.080. Maka, saldo akhir nasabah setelah menabung setahun menjadi Rp2.056.320. Artinya, uang nasabah berkurang atau minus 6,53 persen!
Tabel Simulasi Tabungan Bank
Saldo awal | Rp2.200.000 | ||
Biaya admin | -11000 | 12 | -132.000 |
Biaya kartu | -2000 | 12 | -24.000 |
Bunga | 0.70% | 15.400 | |
PPh bunga | -20% | -3.080 | |
Saldo akhir (1 thn) | Rp2.056.320 |
Sumber: Bareksa.com
Jangan kesal dan terbawa emosi dulu hingga merobek buku tabungan bank, ada cara menyimpan uang yang lebih smart daripada hanya menabung di bank. Bahkan, uang kita berpotensi bisa tumbuh yaitu dengan investasi reksadana.
Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi profesional, untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan seperti deposito, obligasi dan saham. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reksadana mendapatkan keuntungan (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Top 5 produk reksadana pasar uang di super app investasi Bareksa mencatat imbal hasil (return) mulai dari 2,87 persen hingga 4,95 persen setahun terakhir (data per 27 Juni 2022).
Sebagai catatan, keuntungan reksadana ini sudah bersih tidak dikenakan biaya admin atau potongan pajak lagi. Selain itu, berapapun modal investor baik Rp100.000 atau Rp100 juta, kesempatan untuk mendapatkan imbal hasilnya sama.
Bagaimana potensi keuntungan investasi reksadana? Mari kita gunakan simulasi berdasarkan data historis di super app Bareksa.
Simulasi ini menggunakan data historis reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund untuk periode setahun 27 Juni 2021 - 27 Juni 2022. Hasilnya, dana investasi reksadana bisa tumbuh menjadi Rp2.308.012. Artinya, ada pertumbuhan Rp108.012 atau setara 4,91 persen dalam setahun terakhir.
Grafik Hasil Simulasi Investasi Reksadana
Sumber: Bareksa.com
Nah, dari hasil simulasi tersebut smart investor bisa mengerti investasi reksadana berpotensi memberikan keuntungan dan menjaga nilai uang untuk kebutuhan di masa depan.
Selain itu, investasi reksadana di Bareksa juga berkesempatan meraih banyak hadiah dengan menggunakan kode promo. Ada hadiah OVO Poin hingga voucher reksadana Rp1 juta di Bareksa.
Ayo mulai perjalanan investasi di Bareksa dan raih tujuan keuangan smart investor di masa depan.
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.