Bareksa.com - Emas menjadi instrumen investasi terfavorit oleh investor di Indonesia khususnya investor muda atawa investor milenial. Di sisi lain, saham dan reksadana jadi instrumen investasi paling populer di kalangan generasi Z dan generasi Y.
Hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center seperti dilansir Katadata.co.id, menyebutkan investor dari Gen Z dan Gen Y (milenial) paling banyak mulai membeli saham dan reksadana dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut nampak dalam survei kepada 806 investor saham dan 613 investor reksadana yang dilakukan Katadata Insight Center.
Ditemukan, sebanyak 41,3 persen generasi milenial mengaku mulai membeli saham pada 1 tahun-2 tahun terakhir. Sementara itu, di kelompok usia Gen Z, terdapat 48,1 persen yang mengaku baru membelinya kurang dari 1 tahun terakhir.
Lebih lanjut disebutkan investor saham dalam survei yang didominasi responden dari kelompok usia muda ini mengatakan mereka melakukan investasi setiap mendapat dana lebih (47,6 persen). Namun, ada pula yang melakukannya rutin setiap bulan (27,2 persen) dan saat pasar sedang bagus (20 persen).
Manajer Riset Katadata Insight Center, Vivi Zabkie mengatakan survei KIC yang bekerjasama dengan Zigi.id dan Stockbit ini, menganalisis perilaku investor muda dalam berinvestasi dan persepsi mereka terhadap beragam jenis investasi tradisional maupun digital. Survei menunjukkan bila proporsi investor saham yang memiliki jumlah investasi cukup besar (lebih dari Rp50 juta) dan yang relatif kecil (kurang dari Rp5 juta) cenderung seimbang.
"Namun, laki-laki dan Gen X umumnya memiliki saham dengan jumlah besar (lebih dari Rp50 juta), sementara perempuan serta mereka yang berusia muda lebih banyak yang memiliki saham dengan jumlah kecil," kata Vivi Zabkie seperti dilansir Katadata, Senin (6/12/21).
Nah, saham perusahaan sektor finansial merupakan saham yang paling banyak pernah dibeli sekaligus menjadi saham favorit para investor. Posisi berikutnya ditempati oleh sektor pertambangan dan consumer goods. "Menarik melihat preferensi setiap generasi dalam memilih jenis investasi. Bahkan dalam memilih platform pembelian saham pun beda," ujar Vivi.
Disebutkan platform pembelian saham yang tumbuh beberapa tahun terakhir, cenderung digunakan kelompok usia lebih muda dibanding platform yang sudah ada lebih lama. Pada kelompok investor reksadana, kelompok usia muda juga terlibat banyak membeli investasi ini dalam 2 tahun terakhir.
Perempuan dan Gen Z paling banyak masuk dalam kategori ini. Di sisi lain, Gen X cukup banyak yang telah berinvestasi reksadana selama lebih dari 5 tahun. Dari sisi nominal investasi yang dimiliki, investor reksadana pada survei ini juga tergolong investor baru. Diketahui ada 39 persen investor yang memiliki total investasi kurang dari Rp1 juta, lalu 26 persen lainnya memiliki investasi Rp1 juta Rp5 juta.
Secara proporsi, perempuan dan Gen Z lebih banyak yang masuk kategori ini. Gen X & Y cukup banyak yang memiliki reksadana dengan nilai lebih dari Rp50 juta. Sementara jika dilihat dari jenis reksadana, sebagian besar investor membeli reksadana pasar uang.
Selanjutnya hampir separuhnya memilih reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. "Mayoritas responden atau 79,6 persen membeli reksadana melalui aplikasi online, ada juga yang membeli lewat e-Wallet (15,8 persen), dan marketplace (14,7 persen),” jelas Vivi.
Disampaikan, selain secara khusus membedah perilaku investor muda yang membeli saham dan reksadana, survei ini juga menggali kecenderungan investor dalam memilih investasi secara umum. "Kami secara total mensurvei 1.939 responden, yang berinvestasi dalam beragam bentuk, baik tradisional maupun modern seperti investasi digital," ungkap Vivi.
Nah, emas masih menjadi pilihan umum saat investasi. Termasuk dalam kelompok usia muda (Gen Y dan Gen Z). Lebih 60 persen responden mengaku saat ini memiliki emas. Kemudian disusul investasi tanah dan usaha menjadi pilihan berikutnya. Sedang pada kelompok investasi digital, reksadana dan saham yang paling banyak dipilih.
Emas dipilih umumnya karena dipersepsikan mudah dijual. Sedang jenis investasi digital dipilih karena faktor high return, kepraktisan dan modern.
Sumber: Katadata
"Pada variabel high risk, high return, praktis dan modern, investasi digital berada di TOP 3. Sementara pada variabel mudah dijual/dicairkan/likuid, emas unggul di posisi tertinggi," jelas Vivi.
Survei investasi pilihan generasi Muda ini dilakukan Katadata Insight Center untuk Zigi.id, media yang dihadirkan Katadata Media Network untuk gen Z. Survei dilakukan pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden.
Responden investor saham sebanyak 514 adalah pengguna atau pengunjung Stockbit sehingga dalam sejumlah bagian tidak dilibatkan dalam analisis. Survei dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia di atas 15 tahun.
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.