Cara Punya Rp1 Miliar dengan Nabung Reksadana Saham
Reksadana saham memiliki potensi imbal hasil tinggi tetapi risikonya juga tinggi
Reksadana saham memiliki potensi imbal hasil tinggi tetapi risikonya juga tinggi
Bareksa.com - Dalam berinvestasi, langkah pertama yang perlu kita rancang adalah tujuan keuangan. Tujuan keuangan ini contohnya, menyiapkan dana kuliah S2, persiapan uang muka rumah, biaya pernikahan, atau dana pensiun.
Setelah kita tahu tujuan tersebut, kita bisa memperkirakan jumlah dana dan jangka waktunya. Misalnya kita ingin punya rumah seharga Rp1 miliar dalam lima tahun lagi. Dari sini kita bisa menentukan instrumen investasi yang cocok.
Untuk jangka waktu lima tahun, atau termasuk jangka panjang, kita bisa memilih reksadana saham. Reksadana saham memiliki potensi imbal hasil tinggi tetapi risikonya juga tinggi sehingga cocok untuk jangka panjang dan investor yang tipenya agresif.
Promo Terbaru di Bareksa
Nah, kalau ingin mengumpulkan Rp1 miliar dalam lima tahun, berapa dana per bulan yang perlu disimpan dalam reksadana saham?
Sebelumnya, kita perlu memperkirakan asumsi imbal hasil (return) investasi reksadana saham. Berdasarkan data Bareksa, top 10 produk reksadana saham dengan keuntungan tertinggi bisa memberikan return 32,3 persen hingga 141,2 persen dalam lima tahun terakhir (per 2/2/2021).
Rata-rata 10 reksadana tersebut memberikan 64,78 persen dalam lima tahun terakhir, atau setara 12,96 persen per tahun. Angka ini bisa kita jadikan asumsi imbal hasil reksadana per tahun.
Kemudian, untuk menghitung dana per bulan, kita bisa menggunakan kalkulator perencanaan investasi yang ada di Bareksa. Kita mengisi hasil yang diharapkan Rp1 miliar dalam waktu 60 bulan (lima tahun) dengan return yang diharapkan 12,96 persen.
Hasilnya, perkiraan investasi per bulan yang perlu disimpan di reksadana saham adalah sebesar Rp11,93 juta. Total dana investasi atau modal adalah Rp715,96 juta tetapi karena ada potensi return, hasilnya menjadi Rp1 miliar pada Februari 2026.
Nah dengan simulasi dari kalkulator perencanaan investasi tersebut kita bisa menghitung dana per bulan yang perlu kita siapkan. Kalau dana per bulan masih terbilang besar, kita bisa memperpanjang jangka waktunya. Atau kalau kita memiliki dana yang lebih, bisa saja jangka waktunya lebih singkat.
Perlu diingat simulasi ini menggunakan asumsi data kinerja reksadana saham di masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa depan. Kita perlu membaca dan memahami informasi yang tertera dalam prospektus dan fund fact sheet reksadana sebelum membelinya.
Jadi, ayo mulai investasi reksadana sekarang untuk mencapai apapun dan berapapun target keuangan kita.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.