Bareksa.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2020 senilai Rp1,5 triliun pada 16 Desember 2020. Surat utang ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I tahun 2020 dengan target dana yang dihimpun Rp4 triliun.
Dalam penawaran kali ini, Wijaya Karya akan menerbitkan tiga seri surat utang. Seri A senilai Rp331 miliar dengan bunga 8,6 persen dan tenor 3 tahun. Seri B senilai Rp429 miliar dengan tingkat bunga 9,25 persen dan tenor 5 tahun. Seri C senilai Rp740 miliar dengan tingkat bunga 9,85 persen dan tenor 7 tahun.
Selain obligasi, Wijaya Karya juga menawarkan sukuk berkelanjutan I tahap I tahun 2020 dengan nilai pokok Rp500 miliar. Surat utang ini merupakan bagian dari sukuk mudhabarah I tahun 2020 dengan target dana yang dihimpun Rp1 triliun.
Sukuk ini juga diterbitkan dalam tiga seri. Seri A ditawarkan dengan nilai pokok Rp184 miliar dengan nisbah 35,83 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan ekuivalen 8,6 persen per tahun, bertenor 3 tahun. Seri B ditawarkan dengan nilai pokok Rp159 miliar dengan nisbah 38,54 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan ekuivalen 9,25 persen bertenor 5 tahun. Seri C bernilai pokok Rp157 miliar dengan nisbah 41,04 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan ekuivalen 9,85 persen.
PT Pemeringkat Efek Indonesia telah memberikan peringkat A untuk obligasi dan A Syariah untuk sukuk yang akan ditawarkan Wijaya Karya tersebut. Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk tersebut adalah BNI Sekuritas, Bri Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan RHB Sekuritas. Bertindak sebagai wali amanat yaitu Bank Mega.
Berdasarkan analisis Bareksa, final kupon yang ditawarkan tergolong atraktif. Berdasarkan data IBPA per 15 Desember 2020, obligasi pemerintah tenor 3 tahun 4,67 persen. Lalu, dikarenakan obligasi korporasi mempunyai tingkat risiko pasar yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, maka akan ditambahkan spread atas rating A sebesar 390,25bps atau 3,9 persen. Sehingga jika dijumlah maka yield wajar untuk obligasi korporasi dengan rating single A adalah 8,57 persen. Adapun kupon final yang ditawarkan emiten untuk tenor 3 tahun adalah 8,6 persen atau lebih tinggi 3bps dibandingkan dengan yield wajar.
Sumber : IBPA, diolah Bareksa
Dengan cara perhitungan yang sama untuk tenor 5 dan 7 tahun, maka akan didapat yield wajar masing-masing 9,35 persen dan 9,88 persen. Meski final kupon yang ditawarkan untuk tenor 5 dan 7 tahun lebih rendah dibandingkan dengan yield wajar, namun dikarenakan saat ini berada di dalam era dengan suku bunga rendah, maka tak heran jika investor tetap menaruh minat terhadap obligasi WIKA di 3 tenor diatas.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,5 kali atau mencapai Rp5 triliun untuk penawaran obligasi dan sukuk Mudharabah Berkelanjutan Tahap I senilai Rp2 Triliun.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan, kelebihan permintaan ini menunjukkan masih tingginya minat dan kepercayaan para investor untuk berinvestasi di Wika, kendati saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Adapun obligasi ini sebelumnya ditujukan untuk keperluan refinancing komodo bonds dan kebutuhan modal kerja.
Ade juga mengungkapkan, kesuksesan penawaran ini didorong oleh optimisme perseroan untuk mencapai target kontrak baru tahun ini sebesar Rp21,37 triliun. Hingga November 2020, kontrak baru Wijaya Karya telah mencapai Rp18 triliun atau 84,22 persen dari target.
Adapun kontribusi kontrak baru terbesar secara berturut-turut berasal dari segmen infrastruktur dan gedung Rp7,78 triliun, energi dan industrial plant Rp5,62 triliun, industri Rp4,1 triliun dan properti Rp509 miliar.
(KA02/AM)
* * *
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. Tunggu penerbitan SBN Ritel berikutnya di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.