Kenali Cara Efektif dan Aman Kelola Keuangan untuk Pemula
Investasi merupakan sebuah konsep finansial yang bisa membantu mencapai kestabilan keuangan
Investasi merupakan sebuah konsep finansial yang bisa membantu mencapai kestabilan keuangan
Bareksa.com - Masyarakat Indonesia memasuki era tatanan hidup kenormalan baru (new normal), dan ketidakpastian ekonomi masih menjadi hal yang harus diwaspadai. Saat ini pengelolaan keuangan menjadi prioritas utama dalam menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, termasuk investasi.
Berbicara soal investasi, istilah investasi sering dianggap sebagai momok yang rumit dan hal yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang bekerja di industri keuangan. Apakah benar? Tentu tidak.
Menurut Managing Director Head of Digital Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto, semua orang pasti bisa berinvestasi dan bisa mencapai kestabilan serta kemandirian dalam hal keuangan. Investasi merupakan sebuah konsep finansial yang bisa membantu mencapai kestabilan finansial demi masa depan dan bahkan keuntungan.
Promo Terbaru di Bareksa
"Kegiatan perbankan yang termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan kerap dianggap rumit oleh masyarakat. Lama waktu yang dibutuhkan dan proses yang cenderung panjang sering dinilai sebagai hambatan bagi setiap orang yang ingin memulai perjalanan keuangan mereka. Akan tetapi, pengelolaan keuangan yang seimbang menjadi kunci kebebasan dan kestabilan ekonomi individu," ujar Leonardo dalam siaran pers yang disampaikan kepada Bareksa, 25 Juli 2020.
Karena itu, dia membagikan tiga langkah dasar cara memulai investasi, yang tentu bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk pemula.
1. Tentukan Tujuan Keuangan
Hal yang dikerjakan tanpa perencanaan akan berakhir membuang-buang waktu. Contohnya, bila kita berbelanja di supermarket tanpa daftar belanja, kita berakhir pada banyak pilihan barang dan impulsif.
Sama halnya dengan perencanaan keuangan, kita harus punya tujuan dan prioritas yang dapat diukur sehingga tujuan keuangan kita tercapai. Kita bisa menentukan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu, pendek, menengah dan panjang.
Tujuan keuangan jangka pendek biasanya memiliki rentang waktu satu sampai dua tahun. Misalnya, kita berencana berlibur. Paling tidak, kita harus mengatur pengeluaran atau menyisihkan sebagian pendapatan untuk memenuhi biaya berlibur sejak jauh-jauh hari.
Tujuan keuangan jangka menengah memiliki rentang waktu antara dua hingga sepuluh tahun. Salah satu contohnya adalah mempersiapkan uang untuk membiayai pendidikan yang berkualitas untuk anak. Pilihan investasi untuk mencapai tujuan jangka menengah berada di instrumen yang berbeda dengan tujuan jangka pendek.
Tujuan keuangan jangka panjang biasanya memiliki rentang waktu lebih dari sepuluh tahun. Risiko yang diambil bisa lebih besar karena kita punya waktu yang panjang untuk mengantisipasi segala ketidakpastian.
Contoh tujuan jangka panjang adalah saat kita mempersiapkan masa pensiun. Persiapan masa pensiun yang tepat harus dilakukan agar kita nggak jadi beban anak cucu kelak. Selain itu, contoh tujuan keuangan jangka panjang adalah pendidikan.
2. Sesuaikan Profil Risiko
Profil risiko adalah seberapa besar tingkat toleransi seseorang terhadap risiko yang bisa ditanggungnya. Semakin tinggi risiko, semakin besar potensi imbal hasil yang diberikan oleh instrumen investasi itu.
Untuk kamu yang masih awam atau baru mengenal investasi, ada baiknya memilih produk atau instrumen investasi berisiko rendah. Contoh investasi berisiko rendah adalah deposito, surat utang atau obligasi atau surat berharga negara (SBN), dan reksadana pasar uang.
Bila kita sudah mulai memahami berbagai jenis instrumen investasi, dan mulai bisa menerima risiko, kita bisa mencoba produk dengan risiko menengah seperti reksadana pendapatan tetap. Kemudian, untuk investor yang agresif dan siap menerima risiko tinggi, reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana indeks bisa dicoba.
3. Jangan lupa, siapkan dana darurat!
Dana darurat adalah hal yang tidak kalah pentingnya dalam menjalani hidup yang penuh dengan ketidakpastian. Tanpa dana darurat, kita bakal kesulitan saat membutuhkan uang dalam keadaan darurat.
Salah satu contoh konkret perlunya dana darurat ini adalah di masa pandemi Covid-19, saat ketidakpastian ekonomi sedang melanda dunia. Dana darurat biasanya disimpan dalam produk yang mudah dicairkan (likuid). Selain tabungan bank, dana darurat juga bisa disimpan dalam obligasi atau surat utang dan reksadana pasar uang.
Reksadana adalah investasi yang disarankan untuk investor yang tidak memiliki banyak waktu memantau portofolionya. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.