Mau Beli ORI016? Kenali Dulu Istilah-Istilah Terkait Obligasi Negara
Apa itu tenor dan kupon? Apa artinya capital gain dan yield?
Apa itu tenor dan kupon? Apa artinya capital gain dan yield?
Bareksa.com - Obligasi Negara juga dikenal sebagai Surat Utang Negara, atau Surat Berharga Negara (SBN), yitu instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. Buat investor individu atau ritel seperti kita, SBN diterbitkan dengan cara penawaran terbuka bagi publik, dan kini sudah tersedia secara online melalui sejumlah mitra distribusi (midis) seperti Bareksa.
Setelah sebelumnya Bareksa sudah menawarkan SBN jenis Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), Bareksa kini juga ikut menjualkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016. ORI016 memiliki tenor 3 tahun dan bisa diperjualbelikan di pasar sekunder setelah pembayaran kupon perdana.
Apa itu tenor dan kupon? Apa artinya capital gain dan yield? Kalau kamu masih bingung dengan istilah-istilah terkait obligasi, simak ulasan berikut sebelum memutuskan membeli ORI016.
Promo Terbaru di Bareksa
1. Tenor dan Maturity
Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku obligasi. Setelah jangka waktu ini habis, maka obligasi akan jatuh tempo. Artinya, uang pokok (modal) pemegang SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh pemerintah.
Tenor ORI biasanya adalah tiga tahun. Contoh, ORI016 memiliki tenor tiga tahun dan akan jatuh tempo (maturity) pada 15 Oktober 2022.
2. Kupon
Kupon atau bunga adalah imbal hasil yang dibayar kepada pemilik (investor) obligasi. Kupon ini dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun. Namun, pembayarannya bisa dilakukan setiap bulan sekali.
Jenis kupon bisa saja fixed (tetap) atau floating (mengambang). Kupon fixed besaran bunganya selalu tetap dari awal hingga jatuh tempo. Sementara kupon floating bisa berubah bergantung dengan acuan.
Contohnya, Kupon ORI016 sudah ditetapkan fixed sebesar 6,8 persen per tahun. Jika seorang investor membeli ORI016 senilai Rp1 juta, maka investor akan memeroleh kupon kotor senilai Rp68.000 per tahun, atau setara Rp5.667 per bulan.
Namun, kupon ini belum memperhitungkan potongan pajak. Simak hitungan lengkap di sini.
3. Masa Penawaran
Masa penawaran adalah jangka waktu yang ditetapkan pemerintah untuk mengumpulkan pesanan/transaksi dari calon investor SBN. Masa Penawaran ORI016 adalah pada 2-24 Oktober 2019.
4. Setelmen
Setelmen adalah tanggal penyelesaian. Artinya, pada tanggal ini seseorang yang telah memesan ORI pada masa penawaran sudah resmi menjadi investor. Mulai tanggal ini, perhitungan kupon ORI pun dimulai.
Contoh, masa penawaran ORI016 ditetapkan tanggal 2 hingga 24 Oktober 2019. Menurut jadwalnya, tanggal penetapan hasil penjualan adalah 28 Oktober 2019. Kemudian, tanggal setelmen ORI016 adalah pada 30 Oktober 2019.
5. Kuota
Pemerintah menetapkan nilai minimal pembelian ORI adalah Rp1 juta (1 unit). Kemudian, seorang investor bisa membeli berkali-kali dalam masa penawaran tetapi total nilai pembelian yang bisa dilakukan adalah Rp3 miliar (3000 unit) untuk satu individu. Artinya, kuota individu adalah sebesar Rp3 miliar untuk satu seri ORI.
Sementara itu, pemerintah juga menetapkan kuota nasional, atau jumlah ORI yang diterbitkan dan tersedia bagi seluruh investor dalam satu seri penawaran. Contoh, pada penerbitan ORI016 kuota nasional awalnya sebesar Rp5 triliun.
6. Pasar Perdana
Kegiatan penawaran dan atau penjualan obligasi yang dilakukan untuk pertama kali. Pasar Perdana ini biasanya terjadi pada masa penawaran.
7. Pasar Sekunder
Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan obligasi yang sebelumnya telah dijual di pasar perdana.
Untuk mempermudah pemahaman, ORI ibaratnya mobil langka yang hanya dibuat (diterbitkan) pada masa penawaran saja. Kalau ada pembeli yang tidak kebagian mobil langka ini, mereka bisa membelinya di pasar mobil bekas, atau pasar sekunder (secondary market).
8. Harga Pari
Harga atau nilai pari adalah nilai yang tercantum pada obligasi tersebut. Misal, nilai pari ORI016 sebesar Rp1 juta, artinya obligasi ini memiliki nilai sebesar nilai pari tersebut pada saat jatuh tempo pelunasan obligasi.
Jadi, kalau investor memegang ORI hingga jatuh tempo, dia akan menerima kembali semua modalnya di harga pari.
9. Capital Gain
Capital gain adalah sebuah keuntungan yang didapatkan seorang investor dari selisih harga jual dikurangi dengan harga beli obligasi. Investor ORI bisa mendapatkan capital gain bila memperdagangkannya di pasar sekunder. Investor akan dikenakan pajak PPh sebesar 15 persen untuk capital gain ini.
Contoh, investor membeli ORI di harga pari senilai Rp1 juta pada pasar perdana. Kemudian, dia menjualnya di pasar sekunder seharga Rp1.100.000. Maka, investor ini mendapatkan capital gain sebesar Rp100.000 atau 10 persen. Dari capital gain ini investor dikenakan pajak 15 persen, sehingga keuntungan bersih investor menjadi Rp85.000.
10. Yield
Yield atau imbal hasil merupakan tingkat pengembalian investasi sebagai persentase dari jumlah investasi awal. Dalam obligasi, yield mengukur tingkat pengembalian berdasarkan tingkat suku bunga (kupon), bukan selisih kenaikan harga.
Cara yang paling sederhana untuk menghitung yield adalah dengan rumus : nilai kupon dibagi dengan harga obligasinya. Karenanya, jika kita membeli sesuatu obligasi di harga parinya, yield obligasi itu setara dengan tingkat bunganya.
Nah, begitu harga obligasi itu berubah, yield-nya juga akan berubah. Yield ini berbanding terbalik dengan harga obligasi, sehingga bila yield turun semakin rendah menandakan harga yang semakin tinggi di pasar karena mengindikasikan banyaknya permintaan.
11. Mitra distribusi
Mitra distribusi adalah perusahaan-perusahaan yang ditunjuk Kementerian Keuangan sebagai agen penjual SBN ritel, salah satunya adalah Bareksa.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di ORI016? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.