Apa Itu Dana Darurat? Ini Tips bagi Karyawan Milenial Nabung di Reksadana
Salah satu cara yang bisa dipertimbangkan dalam menyiapkan dana darurat adalah dengan menabung di reksadana
Salah satu cara yang bisa dipertimbangkan dalam menyiapkan dana darurat adalah dengan menabung di reksadana
Bareksa.com - Banyak orang berpendapat bahwa karyawan milenial kurang baik dalam mengatur keuangannya. Apakah benar? Bagaimana cara mengatur dana darurat karyawan milenial? Ternyata para karyawan milenial bisa kok untuk mempunyai dana darurat walaupun dengan gaji yang masih minim.
Sebenarnya apa maksud dari dana darurat itu? Dari namanya, kita sudah dapat mengetahui bahwa dana darurat adalah dana yang akan dikeluarkan atau dipergunakan ketika dalam keadaan darurat.
Mengapa kita harus memiliki dana darurat? Karena seringkali kita para karyawan milenial tidak memiliki dana khusus untuk keadaan darurat.
Promo Terbaru di Bareksa
Dana tabungan kita biasanya tidak kita pisahkan dan hanya tersimpan di tabungan yang menjadi rekening gaji, belanja dan investasi sekaligus.
Di tahun 2019 ini pasti banyak kemungkinan risiko yang akan Anda alami, mulai dari kehilangan pekerjaan, risiko kesehatan yang besar, tuntutan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, biaya-biaya tidak terduga dari kendaraan yang Anda miliki, dan berbagai macam hal lainnya.
Karena itu,mengapa kita tidak mencoba untuk menyiapkan dana darurat?
Banyak kaum milenial yang sering meremehkan tentang dana darurat. Jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi kepada Anda, sudahkah Anda siap dengan dana darurat Anda?
Waktu terus berputar, tidak akan ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi besok. Jadi bukankah akan lebih bijak jika kita “sedia payung sebelum hujan?”
Sekarang coba Anda bayangkan jika terjadi keadaan darurat pada Anda, misalnya Anda mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK)! Amit-amit,kemungkinan bagi Anda untuk mendapat PHK selalu ada, baik yang bekerja di badan usaha milik negara (BUMN) ataupun perusahaan swasta.
Apakah Anda bisa mendapatkanpekerjaan baru dengan cepat? Dalam seminggu? Sebulan? Setahun?
Mencari pekerjaan baru memang tidak mudah, apalagi di zaman sekarang Anda harus bersaing kembali dengan banyak orang untuk mendapatkan posisi yang kosong. Nah, jika itu terjadi kepada Anda, itulah gunanya memiliki dana darurat!
Bagaimana Menempatkan Dana Darurat?
Berbeda dengan dana rutin yang akan Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dana darurat hanya akan Anda digunakan dalam keadaan darurat.
Artinya, dana ini tidak perlu disimpan dalam bentuk tunai. Akan lebih bijaksana jika Anda memisahkan dana darurat pada rekening khusus yang terpisah dengan rekening dana yang biasa digunakan untuk konsumsi sehari-hari.
Hal tersebut bertujuan agar dana darurat Anda tidak tercampur dengan dana lainnya di dalam sistem keuangan Anda.
Dana darurat harus ditempatkan di komponen penyimpanan dana yang memiliki 3 kriteria yaitu aman, mudah dan cepat diakses/diperoleh, serta likuid.
Anda bisa menempatkan dana darurat di ATM, karena jika Anda menaruh dana darurat Anda di rumah, bisa saja tercampur untuk membeli keperluan sehari-hari.
ATM merupakan tempat yang aman untuk menyimpan dana darurat Anda, selain aman, ATM juga mudah untuk diakses atau diperoleh di mana dan kapan saja.
Bagaimana Cara Menyiapkan Dana Darurat?
Dana darurat Anda tidak akan mudah untuk disiapkan sekaligus dengan mengandalkan gaji Anda sebagai karyawan saja.
Mencicil dana darurat secara bertahap adalah langkah paling yang tepat dan bijak. Namun hal ini juga membutuhkan strategi. Terutama yang sulit dilakukan adalah untuk melakukan disiplin serta komitmen menyisihkan sebagian gaji untuk kebutuhan tersebut.
Meski sangat penting, dana darurat tidak dibutuhkan setiap saat, sehingga sebagian besar orang selalu menunda dan meremehkan untuk menyiapkan dana darurat di dalam keuangan mereka.
Salah satu metode yang bisa Anda gunakan untuk mempersiapkan dana darurat adalah dengan berinvestasi di instrumen pasar modal, yakni reksadana saham yang telah terbukti mampu menawarkan imbal hasil (return) yang sangat baik dalam jangka panjang.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data reksadana yang dijual oleh marketplace reksadana online Bareksa, dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir reksadana saham memberikan return yang cukup fantastis yang berkisar 56 - 115 persen, atau dengan rata-rata 78,44 persen (15,69 persen per tahunnya).
Mari kita asumsikan jika seorang pekerja milenial memiliki penghasilan Rp4 juta per bulannya, setidaknya mampu menyisihkan 10 persen dari gajinya yakni senilai Rp400 ribu untuk diinvestasikan secara rutin ke dalam reksadana saham selama kurun waktu lima tahun.
Kemudian kita asumsikan pertumbuhan return reksadana saham berdasarkan rata-rata di atas yang mencapai 15,69 persen per tahunnya, maka hasil dana yang rutin kita sisihkan akan tampak sebagai berikut.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan kalkulator investasi Bareksa, uang dari 10 persen gaji yang disisihkan per bulan secara rutin Rp400 ribu, kalau kita investasikan dalam lima tahun mendatang berpotensi tumbuh menjadi Rp36,26 juta dalam waktu lima tahun. Angka itu terdiri dari nilai pokok investasi senilai Rp24 juta dan imbal hasil investasi sekitar Rp12 juta. Menarik bukan?
Dengan uang sebesar itu, maka kebutuhan dana darurat kita akan cukup terpenuhi. Syukur-syukur jika dana tersebut tidak jadi terpakai maka kita dapat menggunakannya untuk hal-hal lain seperti membuka usaha kecil-kecilan, biaya pendidikan, membeli motor baru, berjalan-jalan ke luar negeri, tambahan biaya menikah, membayar uang muka rumah, hingga mempersiapkan masa pensiun.
Sebuah cara yang terlihat sederhana namun bila ditekuni secara disiplin dan komitmen tinggi akan sangat bermanfaat bagi keuangan kita, sehingga tidak membebani orang-orang di sekitar jika kita terjebak dalam situasi darurat yang membutuhkan uang cepat.
Tertarik untuk mencoba mulai investasi di reksadana?
Sebagai informasi, mayoritas reksadana saham di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.