Bareksa Insight : IHSG Kembali Rekor All Time High di 7.116, Ini Strategi Buat Investor

Abdul Malik • 05 Apr 2022

an image
Ilustrasi investor yang memantau perkembangan pasar saham dan menyentuh rekor all time high baru, sehingga berdampak pada kinerja investasinya di reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Sentimen pendorong penguatan pasar adalah karena investor global dan domestik masih cukup yakin dengan pemulihan ekonomi Indonesia

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di level tertinggi baru sepanjang masa (all time high) dengan kenaikan 0,53 persen ke level 7.116,22 pada perdagangan Senin kemarin (4/4/2022). Penguatan IHSG ditopang kenaikan hampir seluruh sektor saham dan hanya sektor keuangan yang menurun 0,27 persen. 

Analisis Bareksa melihat sentimen pendorong penguatan pasar adalah karena investor global dan domestik masih cukup yakin dengan pemulihan ekonomi Indonesia. Selain itu, kasus Covid-19 dalam negeri juga terkendali di bawah 10.000 kasus per hari. 

Dari pasar obligasi, analisis Bareksa memandang investor asing masih melepas kepemilikan obligasi dalam negeri, akan tetapi imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah Indonesia berada di level cukup stabil 6,74 - 6,77 persen. 

Sementara itu yield Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berada di level yang stabil. Pelaku pasar masih menunggu hasil rapat Bank Sentral Negara Paman Sam, Federal Reserve (The Fed) bulan Maret lalu yang akan dibagikan pada pekan ini, untuk mengetahui arah kebijakan yang akan diambil The Fed.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analisis Bareksa memandang investor dengan profil risiko agresif bisa mengakumulasi reksadana berbasis saham, seperti reksadana saham dan reksadana indeks secara bertahap dengan tetap memperhatikan risiko aksi jual oleh investor asing dan domestik sehingga membuat pergerakan IHSG fluktuatif. 

Kuatnya konsumsi dalam negeri beberapa bulan terakhir, serta momen Lebaran dan Ramadan diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II semakin membaik.

Analisis Bareksa juga melihat reksadana pendapatan tetap juga dapat diakumulasi oleh investor dengan profil risiko moderat secara bertahap dan melihat kembali sentimen global terutama ihwal keputusan The Fed bulan ini yang kemungkinan akan mulai menaikan suku bunga acuannya secara agresif di level 50 - 75 basis poin.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa

Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut : 

Imbal Hasil 3 Tahun (per 4 April 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 30,9 persen
Trim Dana Tetap 2 : 20,32 persen

Imbal Hasil 3 Bulan (per 4 April 2022)

Reksadana Indeks

Principal Index IDX30 Kelas O : 9,64 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 9,88 persen

Reksadana Saham

TRIM Kapital Plus : 9,59 persen
Eastspring Investment Value Discovery Kelas A : 9,21 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.