Bareksa.com - Dalam berinvestasi atau mengatur portofolio reksadana, smart investor perlu melihat kondisi terkini sebagai pertimbangan mengatur strategi investasi dan mengambil keputusan. Tim analis Bareksa menilai setidaknya ada dua situasi global yang muncul belakangan ini bisa dipertimbangkan oleh investor dalam mengambil strategi investasi yang tepat.
Situasi pertama adalah ketegangan geopolitik di wilayah Ukraina yang kembali memanas dengan Ukraina menuduh Rusia telah melakukan intervensi militer ke desa-desa yang ada di wilayah perbatasan Ukraina dan Rusia.
Hal tersebut menjadi kesempatan akumulasi emas sebagai instrumen diversifikasi investor, mengingat ketidakpastian di pasar keuangan masih cukup tinggi. Logam mulia atau emas batangan sering dianggap sebagai aset aman atau safe haven yang nilainya terjaga saat terjadi gejolak pasar keuangan.
Baca Eskalasi di Ukraina Memanas, Harga Emas Meroket di Atas US$1.900
Situasi kedua adalah adanya rencana kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS alias The Fed bulan depan. Dengan suku bunga lebih tinggi, membuat harga emas nantinya akan relatif lebih rendah daripada saat ini, sehingga menjadi kesempatan untuk membeli emas untuk investasi jangka panjang.
The Fed mengumumkan akan menaikan suku bunganya pada bulan Maret 2022 serta penurunan neraca mereka. Hal tersebut masih sesuai dengan ekspektasi pasar daripada sebelumnya yang dikhawatirkan akan terjadi kenaikan suku bunga pada akhir bulan Februari 2022.
Optimisme investor juga melihat kenaikan akan mulai dari 50-75 bps pada kenaikan awal sebagai upaya the Fed menahan laju inflasi dan mengembalikan ekonomi Amerika seperti masa sebelum pandemi.
Grafik Target/ Perkiraan Analis terhadap Kenaikan Suku Bunga The Fed
Target Rate (basis poin) | Probability | |||
Now* | 1 Day-9 Feb'22 | 1 Week-3 Feb'22 | 1 Month-10 Jan'22 | |
0-25 (Current) | 0.00% | 0.00% | 0.00% | 23.80% |
25-50 | 2.40% | 76% | 85.70% | 68.90% |
50-75 | 97.60% | 24% | 14.30% | 7.30% |
*As of 14 Feb'22 |
Sumber: Bareksa Research Team
Grafik di atas menunjukkan keyakinan investor terhadap kenaikan suku bunga yang lebih besar mulai meningkat akibat kenaikan inflasi Amerika pada Januari 2022 berada pada level mengkhawatirkan yaitu di 7,5%. Hal tersebut membuat investor yakin bahwa The Fed akan menaikan suku bunga lebih agresif tahun ini untuk meredam inflasi di negara tersebut.
Dengan kenaikan suku bunga yang lebih agresif, yield obligasi Amerika diprediksi kembali meningkat ke level 2,3-2,4% pada tahun ini. Dampak tersebut berpotensi membuat yield obligasi Indonesia juga akan kembali meningkat hingga 6,7-6,8% pada tahun ini untuk menjaga selisih imbal hasil yang tetap menarik di mata investor.
Lihat Bareksa Insight : Dana Asing Banjiri Pasar, Reksadana Ini Makin Cuan
Saat ini, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$932,9 juta pada bulan Januari 2022, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$1,07 miliar. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya impor pada bulan Januari 2022 yang meningkat sebesar 36,77% secara tahunan.
Kenaikan impor menunjukkan pemulihan permintaan dari dalam dan luar negeri di tengah kenaikan kasus Covid-19. Kenaikan pesanan bahan baku juga menjadi penyumbang kenaikan signifikan nilai impor serta barang konsumsi pada Januari 2022.
Tim analis Bareksa melihat apabila perekonomian terus membaik akan mendorong defisit neraca perdagangan pada tahun ini. Namun hal ini bisa dianggap sebagai sentimen positif jika konsumsi dalam negeri tetap kuat dan mendorong pemulihan ekonomi serta semakin menarik investor untuk berinvestasi.
Baca juga IHSG Terus Rekor All Time High, Robo Advisor Bareksa Tambah Cuan
Mempertimbangkan beberapa sentimen yang dijelaskan sebelumnya, investor masih dapat melakukan akumulasi di instrumen logam mulia atau emas batangan serta reksadana dengan opsi yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor juga perlu membekali diri mengenai peluang keuntungan maupun risiko yang ada di pasar keuangan.
Baca Top 10 Reksadana Saham Dana Kelolaan Terbesar Januari 2022
(Ariyanto Dipo S./Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.