Bareksa Insight: Stimulus China Tekan IHSG Turun dan Asing Kabur, Investor Harus Apa?

Hanum Kusuma Dewi • 04 Oct 2024

an image
Ilustrasi stimulus China yang mendorong pasar saham dan menarik aliran dana asing ke Negeri Panda. (Shutterstock)

Dalam sepekan hingga 3 Oktober 2024, investor asing keluar dari bursa Indonesia dengan nilai net sell Rp6,7 triliun

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan tertekan dalam sepekan terakhir, seiring dengan stimulus China yang menyedot aliran dana asing. Investor dalam jangka dekat sebaiknya menghindari saham-saham yang banyak dipegang asing dan fokus pada saham komoditas yang berpotensi terdorong sentimen stimulus China.

Setelah IHSG sempat menyentuh rekor penutupan di 7.905, seiring penurunan suku bunga AS dan Indonesia, pasar modal Indonesia justru turun. Dalam sepekan hingga 3 Oktober 2024, investor asing keluar dari bursa Indonesia dengan nilai net sell Rp6,7 triliun. IHSG pun turun 2,6%. 

Sumber: Tim Analis Bareksa

Sejak pemerintah China mengumumkan stimulus ekonomi berupa pemangkasan Giro Wajib Minimum perbankan, penurunan suku bunga acuan, bantuan likuiditas untuk membeli saham di bursa, pelonggaran syarat pembelian properti hingga pinjaman bagi pemerintah provinsi untuk membeli rumah baru yang belum terjual, indeks saham Shanghai dan Hang Seng melejit hampir 20% di bulan September.

Kenaikan indeks saham Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia dan Singapura setelah Bank Sentral AS memangkas suku bunga Dolar pun terhenti bahkan terjadi aksi ambil untung yang menyebabkan pelemahan indeks.

Meskipun terjadi aksi jual asing di Bursa Efek Indonesia, saham pertambangan seperti ANTM, INCO dan TINS mengalami kenaikan bulan lalu. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas bijih besi, tembaga, nikel dan timah yang tersulut optimisme perbaikan sektor properti di China.

Lantas, apa yang perlu dilakukan investor?

Berdasarkan analisis teknikal, support terdekat IHSG berada di 7.450-7.500. Apabila dalam jangka waktu 1-2 minggu IHSG tidak turun lebih dalam dari level ini, maka investor dapat mulai akumulasi di saham-saham kapitalisasi besar. Namun jika level IHSG 7.500 tertembus, level support berikutnya di 7.300 dan investor dapat wait and see.

Dengan demikian, Smart Investor disarankan menghindari saham-saham yang banyak dimiliki oleh asing seperti perbankan dan fokus pada saham komoditas logam seperti seperti ANTM, INCO dan TINS yang terbantu oleh sentimen stimulus China.

Beli Saham, Klik di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.