Bareksa.com - Lonjakan harga emas beberapa waktu terakhir telah menopang cuan investor logam mulia. Bahkan keuntungan dari investasi di logam kuning tetap menggiurkan, meskipun investor membelinya di dalam negeri dengan mata uang rupiah, yang kemudian dikonversikan ke dolar Amerika Serikat (AS). Secara historis dalam 5 dan 10 tahun terakhir, keuntungannya mencapai 65% hingga 78%. Bahkan jika hanya menghitung dalam mata uang rupiah, maka keuntungannya mencapai 90-148%. Hal ini membuktikan investasi emas jangka panjang memang sangat menarik.
Hal ini terungkap dari hasil riset Tim Analis Bareksa yang membandingkan imbal hasil investasi emas dalam negeri yang kemudian dikonversikan ke dalam dolar AS. Periode waktu yang dianalisis ialah jangka waktu 1 Agustus 2019 hingga 1 Agustus 2024 dan 1 Agustus 2014 hingga 1 Agustus 2024. Tim Analis Bareksa melakukan simulasi pembelian emas senilai Rp100 juta pada 5 tahun dan 10 tahun lalu. Agar simulasi lebih akurat, imbal hasil dihitung dari perbandingan harga beli dengan harga jual kembali (buyback).
Hasilnya jika seorang investor membeli emas Rp100 juta pada 5 tahun lalu (1 Agustus 2019), saat itu harga emas Rp663.670 per gram, maka dia mendapatkan emas 150,68 gram. Harga beli dalam rupiah itu kemudian dibandingkan harga buyback saat ini (per 1 Agustus 2024) yang sudah naik jadi Rp1,26 juta per gram. Maka emas seberat 150,68 gram itu nilainya sudah naik jadi Rp190,12 juta. Artinya dalam 5 tahun terakhir, investasi emas di mata uang rupiah cuannya mencapai 90,12%.
Nilai Investasi | Harga emas per 1 Agustus 2019 | Gramasi emas | Harga buyback 1 Agustus 2024 | Total Nilai Emas 1 Agustus 2024 | Kenaikan |
Rp100 juta | Rp663.670 | 150,68 gram | Rp1.261.815 | Rp190.126.870 | 90,12% |
Sumber : Bareksa Emas, diolah Tim Analis Bareksa
Kemudian nilai investasi emas Rp100 juta itu dikonversi ke dolar AS, di mana pada 5 tahun lalu kurs di Rp14.096 per dolar AS. Maka total nilai investasi emas yang senilai Rp100 juta itu setara US$7.094 pada 5 tahun lalu. Saat ini ketika kurs sudah naik jadi Rp16.238 per dolar AS, maka investasi emas Rp100 juta untuk 150,68 gram emas pada 5 tahun lalu itu kini setara dengan US$11.708,76, atau melesat 65%. Hal ini menunjukkan meski kamu berinvestasi emas dalam mata uang rupiah, kemudian kamu konversi ke dolar AS dalam jangka panjang, untungnya tetap menarik.
Nilai investasi dalam rupiah | Gramasi Emas | Kurs dolar AS 1 Agustus 2019 | Total nilai emas dalam dolar AS | Kurs dolar 1 Agustus 2024 | Total Nilai emas dalam dolar AS | Kenaikan Investasi Emas | Kenaikan kurs dolar AS |
Rp100 juta | 150,68 gram | Rp14.096 | US$7.094 | Rp16.238 | US$11.708.76 | 65% | 15% |
Sumber : Bareksa Emas, kurs rupiah di pasar spot, diolah Tim Analis Bareksa
Bahkan kenaikan investasi emas itu lebih tinggi dibandingkan peningkatan kurs dolar AS terhadap rupiah dalam 5 tahun terakhir. Tercatat 5 tahun lalu, kurs dolar AS senilai Rp14.096 dibandingkan per 1 Agustus 2024 yang senilai Rp16.238 per dolar AS, sehingga nilai tukar dolar AS terhadap rupiah naik 15% dalam 5 tahun terakhir. Dengan begitu, berinvestasi emas dalam rupiah yang kemudian dikonversi ke dolar AS cuannya lebih dari 4 kali lipat dibandingkan peningkatan mata uang dolar AS terhadap rupiah.
Tim Analis Bareksa kemudian menganalisis periode pembelian emas 10 tahun terakhir. Tercatat dengan uang Rp100 juta pada 10 tahun lalu, investor bisa membeli emas 196,5 gram, karena saat itu harganya masih Rp508,909 per gram. Kemudian saat ini ketika harga buybacknya sudah naik jadi Rp1,26 juta, maka emas yang seberat 196,5 gram itu nilainya sudah meroket jadi Rp247,94 juta. Dengan begitu, investor mendapatkan cuan hingga 148%.
Nilai Investasi | Harga emas per 1 Agustus 2014 | Gramasi emas | Harga buyback 1 Agustus 2024 | Total Nilai Emas 1 Agustus 2024 | Kenaikan |
Rp100 juta | Rp508.909 | 196,5 gram | Rp1.261.815 | Rp247.945.114 | 148% |
Sumber : Bareksa Emas, diolah Tim Analis Bareksa
Kemudian ketika dikonversikan ke dalam kurs dolar AS, di mana 10 tahun lalu, kurs dolar senilai Rp11.649 per dolar AS, maka total investasi emas dalam rupiah Rp100 juta untuk 196,5 gram emas tersebut setara US$8.584,43. Kemudian saat ini kurs per dolar AS di Rp16.238, sehingga nilai investasi emas 196,5 gram itu setara dengan US$15.269,44. Dengan begitu setelah dikonversi ke dolar AS, simulasi keuntungan investasi emas mencapai 78% dalam 10 tahun. Lonjakan itu juga lebih besar 2 kali lipat dari kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah yang hanya 39% dalam 10 tahun terakhir.
Nilai Investasi dalam rupiah | Gramasi Emas | Kurs dolar AS 1 Agustus 2014 | Total nilai emas dalam dolar AS | Kurs dolar 1 Agustus 2024 | Total Nilai emas dalam dolar AS | Kenaikan Investasi Emas | Kenaikan kurs dolar AS |
Rp100 juta | 196,5 gram | Rp11.649 | US$8.584,43 | Rp16.238 | US$15.269,44 | 78% | 39% |
Sumber : Bareksa Emas, kurs rupiah di pasar spot, diolah Tim Analis Bareksa
Untuk diketahui, seiring kinclongnya harga emas dunia hingga beberapa kali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high), Tim Analis Bareksa telah merevisi naik prediksi harga emas dalam negeri pada 2024 dari sebelumnya Rp1,15 juta hingga Rp1,25 juta per gram menjadi Rp1,5 juta per gram. Revisi naik itu mempertimbangkan menguatnya prospek pemangkasan suku bunga AS pada September dari sebelumnya 0,25% menjadi 0,5%. Saat ini Fed Rate di level 5,25-5,5%.
Suku bunga yang lebih rendah bisa menekan dolar AS, sehingga emas jadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang selain dolar. Selain itu, turunnya Fed Rate bisa menjadi sentimen positif buat logam mulia karena merupakan instrumen yang tidak memberikan imbal hasil. Kemudian, ketidakpastian global akibat faktor politik Negara Paman Sam seiring pelaksanaan Pemilu pada November juga bisa mendukung emas.
Konflik Timur Tengah yang berkepanjangan dan semakin memanas, serta belum diketahui kapan akan berakhir juga bisa mendorong harga emas. Aksi borong emas oleh bank sentral negara-negara di dunia, salah satunya Bank Sentral China (PBoC), hingga meningkatnya minat investor ritel dalam membeli logam mulia juga semakin mengerek prospek logam kuning semakin glowing.
Karena itu, Tim Analis Bareksa menilai masuk akal jika harga emas global berpotensi menembus level US$2.700 tahun ini, atau berpotensi naik 30-40% dari level penutupan akhir tahun lalu di US$2.064 per troy ounce. Sepanjang tahun lalu, harga emas naik 13%. Dilansir Reuters, pada Jumat (10/8) harga emas di pasar spot di US$2.427,73 per ounce dan harga emas berjangka AS di US$2.473,4.
(Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.