Bareksa.com - Menimbang kondisi pasar obligasi dan pasar saham pada pekan ini, berikut rekomendasi dari Tim Analis Bareksa terkait investasi reksadana.
Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor untuk membeli reksadana obligasi korporasi, sambil menunggu yield obligasi negara 10 tahun naik di atas 6,7-6,75% dari saat ini di 6,65%. Sementara itu, investor juga dapat memantau Indeks Harga Saham Gabungan bila mengalami koreksi di bawah level 6.950.
Produk disarankan adalah Capital Fixed Income Fund, STAR Stable Income Fund, dan Trimegah Fixed Income Plan untuk menjadi pilihan investor untuk minggu ini.
Tabel Produk Reksadana Rekomendasi Bareksa
Nama Reksadana Obligasi Korporasi | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Januari - 15 September 2023 | 1 Tahun | ||
Rp 43,56 Miliar | 5,53% | 6,71% | |
Rp3,2 Triliun | 5,33% | 7,27% | |
Rp 4,61 Triliun | 4,42% | 5,96% |
Sumber: Tim Analis Bareksa per 15 September 2023
Berdasarkan data historis, yield obligasi negara selalu mengalami pembalikan arah pada saat menyentuh level 6,7-6,9%. Hal tersebut memberikan peluang bagi investor untuk bisa mendapatkan posisi harga yang menarik di reksadana obligasi negara. Hal ini seiring masih menguatnya Indeks Dolar dan aliran dana asing belum kembali ke pasar obligasi Indonesia.
Beli Capital Fixed Income Fund
Pada pekan ini juga, investor perlu mencermati rapat dewan gubernur Bank Sentral AS yang diproyeksikan akan tetap menahan suku bunga acuannya. Pada minggu lalu, inflasi inti AS kembali dapat terjaga di level yang lebih rendah daripada bulan sebelumnya walaupun adanya kenaikan yang cukup signifikan di Inflasi secara umum.
Beli Trimegah Fixed Income Plan
Seperti terlihat di dalam grafik, 97% konsensus analis memproyeksikan suku bunga acuan tetap di 525-550 basis poin, sementara hanya 3% yang memproyeksikan suku bunga naik ke 550-575 basis poin.
Proyeksi Hasil Rapat Bank Sentral AS pada 20 September Mendatang
Target Rate (BPS) | Probability | |||
Current* | 1 Day - 12 Sept 23 | 1 Week- 6 Sept 23 | 1 Month - 11 Aug'23 | |
525-550 | 97.00% | 92.00% | 92.00% | 90.00% |
550-575 | 3.00% | 8.00% | 8.00% | 10.00% |
*per 14 September 2023 | ||||
Sumber: CME Group
Minggu lalu, surplus neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Agustus dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding bulan Juli menjadi US$3,12 miliar akibat meningkatnya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia. Tim Analis Bareksa melihat membaiknya neraca perdagangan akan memperkuat nilai tukar Rupiah hingga akhir tahun.
Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan untuk membeli emas setelah terjadi koreksi minggu lalu. Risiko inflasi global yang kembali meningkat akibat meningkatnya harga minyak global membuat prospek emas kembali cerah untuk kuartal keempat ini.
Tim Analis Bareksa masih memproyeksikan harga emas bisa menguat ke level Rp1-1,05 juta/gram hingga akhir tahun ini. Sehingga koreksi yang terjadi bisa menjadi peluang akumulasi yang menarik bagi investor.
Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.