Bareksa.com - Tingkat inflasi Indonesia pada Mei melandai yang mendorong peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan. Reksadana berbasis obligasi negara dan reksadana indeks berpotensi diuntungkan dan menjadi rekomendasi Tim Analis Bareksa.
- Menurut data BPS, tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2023 sebesar 4,00% secara tahunan (year-on-year/yoy), terendah sejak Juni 2022. Hal ini menimbulkan optimisme suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bisa turun lebih cepat, yang saat ini di 5,75%.
- Produk reksadana yang menjadi rekomendasi adalah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara seperti reksadana Allianz Fixed Income Fund 2 dan Mandiri Investa Dana Obligasi 2. Selain itu, reksadana indeks BNP Sri Kehati juga dapat menjadi pilihan di saat momentum indeks saham IHSG mengalami penguatan dari level yang cukup menarik.
- Berdasarkan data historis, Allianz Fixed Income Fund 2 mencatat keuntungan (return) 8,49% dan Mandiri Investa Dana Obligasi 2 mencatat return 7,83% setahun (per 6 Juni 2023). Sementara itu, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati yang mendapat nilai 5 di Barometer Bareksa, mencatat return 8,65% setahun.
Beli Allianz Fixed Income Fund 2
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II
Tabel Kinerja Reksadana Rekomendasi Bareksa
Sumber: Bareksa.com, data per 6 Juni 2023
Baca juga Bareksa Insight: Indeks Saham Menarik, Reksadana Ini Cetak Kinerja 9,99%
- Sejak awal tahun (year to date//YTD) hingga 6 Juni 2023, BNP Paribas Sri Kehati sudah naik 8,39%. Kinerja yang dicatatkan oleh reksadana tersebut tentu lebih menarik dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 3,38% sejak awal tahun dan indeks LQ45 yang hanya menguat 1,01%.
Beli BNP Paribas Sri Kehati
Sentimen Pasar Global
- Sementara itu, dari pasar global, faktor yang menjadi penggerak termasuk data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang di bawah konsensus, sehingga menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.
- Pada saat yang sama, data ketenagakerjaan AS juga menimbulkan kebingungan karena terjadi penambahan lapangan pekerjaan sebanyak 339.000 dibandingkan ekspektasi 180.000. Akan tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% dari 3,4%.
- Dari China, data PMI manufacturing mencatatkan kontraksi menjadi 48,8, yang di bawah ekspektasi di 51,4. PMI Service juga melambat menjadi 54,5 sedikit di bawah konsensus 54,9.
- Seiring dengan kondisi tersebut, imbal hasil (yield) obligasi negara AS tenor 10 tahun berada di 3,65%. Adapun yield Surat Berharga Negara Indonesia 10 tahun di kisaran 6,37%.
- Sementara itu, data PMI Indonesia Mei turun ke 50,1, penurunan terdalam semenjak November 2021. Akan tetapi, angka ini masih menunjukkan ekonomi dalam zona ekspansi dan masih positif bagi Indonesia.
Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.