Bareksa.com - Barometer Bareksa merekomendasi produk reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara jelang pekan kedua April 2023. Ini seiring potensi membanjirnya dana asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SUN) RI akibat masih tingginya ketidakpastian di negara-negara maju. Level ekspektasi imbal hasil (yield) SBN RI dinilai masih atraktif dibandingkan yield Obligasi Pemerintah negara-negara maju.
Pekan periode 5-12 April 22 ini, produk reksadana pendapatan tetap yang diunggulkan Barometer Bareksa ialah Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II, Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A, Trimegah Dana Tetap Syariah, BNP Paribas Prima II Kelas RK1 dan Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A yang kesemuanya merupakan reksadana berbasis SBN. Pekan sebelumnya reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi masih masuk dalam daftar.
Kelima produk reksadana pendapatan tetap yang tersedia di Bareksa itu mendapatkan nilai Barometer Poin 3,5. Empat di antaranya merupakan reksadana konvensional dan hanya 1 reksadana syariah. Dana kelolaan mulai Rp35,18 miliar hingga Rp5 triliun.
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan (Rp miliar) | Barometer Point |
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II | Konvensional | 526,5 | 4 |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A | Konvensional | 4.229,8 | 4 |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Syariah | 35,18 | 4 |
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | Konvensional | 600,4 | 4 |
Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A | Konvensional | 5.645,5 | 3,5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, AUM per Februari 2023
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah, Klik di Sini
Selain reksadana pendapatan tetap, berikut produk reksadana jenis lainnya yang jadi unggulan Barometer Bareksa pekan ini.
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan (Rp miliar | Baromenter Point |
BNP Paribas Ekuitas | Konvensional | 1.460,6 | 4.5 |
Mandiri Investa Cerdas Bangsa | Konvensional | 1,162,6 | 4 |
Reksa Dana Allianz Alpha Sector Rotation | Konvensional | 199,9 | 4 |
Mandiri Investa Atraktif Syariah | Syariah | 58,5 | 4 |
Schroder 90 Plus Equity Fund | |
Sumber : Tim Analis Bareksa, AUM per Februari 2023
Investasi Allianz Alpha Sector Rotation di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan (Rp miliar) | Barometer Point |
Schroder Dana Terpadu II | Konvensional | 587,3 | 5 |
Schroder Dynamic Balanced Fund | Konvensional | 69,8 | 4,5 |
Schroder Syariah Balanced Fund | Syariah | 104,7 | 4 |
Setiabudi Dana Campuran | Konvensional | 65,02 | 3,5 |
Sucorinvest Anak Pintar | Konvensional | 233,38 | 3,5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, AUM per Februari 2023
Investasi Schroder 90 Plus Equity Fund di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan (Rp miliar) | Barometer Point |
Capital Money Market Fund | Konvensional | 266,9 | 5 |
Mega Dana Kas | Konvensional | 404,7 | 4,5 |
STAR Money Market | Konvensional | 153,3 | 4 |
Syailendra Dana Kas | Konvensional | 5.668,6 | 4 |
Capital Sharia Money Market | Syariah | 48,5 | 4 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, AUM per Februari 2023
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Bank Indonesia menyatakan berdasarkan data transaksi 3–5 April 2023, nonresiden (investor asing) di pasar keuangan domestik mencatatkan beli bersih (neto) Rp4,23 triliun, terdiri dari beli neto Rp2,13 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,1 triliun di pasar saham. Sepanjang 2023 hingga 5 April atau dalam sekitar 3 bulan ini, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 April 2023, investor asing beli bersih Rp59 triliun di pasar SBN dan Rp4,65 triliun di pasar saham.
Menurut data CNBC Indonesia, yield acuan SBN RI 10 tahun berada di level 6,704 pada Senin (10/4) pukul 13.20 WIB.
Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II di Sini
Apa inovasi terbaru yang diterapkan Barometer Bareksa dalam menilai produk reksadana? Berbeda dengan metode sebelumnya, kini Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Barometer Bareksa dari sisi momentum pergerakan pasar.
Model baru ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal. Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan secara optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Barometer Bareksa guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Barometer Bareksa.
(Romainah/Christian Halim/AM)
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.