Prediksi Harga Emas 2023 Berkilau, Potensi Pelengkap Investasi Reksadana
Pelemahan dolar AS bisa membawa harga logam mulia menguat di tahun depan
Pelemahan dolar AS bisa membawa harga logam mulia menguat di tahun depan
Bareksa.com -Harga emas 2023 diprediksi akan cemerlang, meski saat ini sudah bergerak terbatas. Investor bisa mengambil langkah investasi dengan logam mulia ini, melengkapi portofolio reksadana sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
Menurut analisis Bareksa, harga emas bakal sulit bergerak pada sisa tahun 2022, mengingat adanya efek kenaikan suku bunga bank sentral AS. Sehingga, para investor global melihat dollar sebagai safe haven sementara.
Tingginya suku bunga acuan di AS juga membuat nilai tukar mata uang negara lain di dunia mengalami pelemahan termasuk Rupiah.
Promo Terbaru di Bareksa
Tahun 2023 nanti, merupakan tahun terbaik untuk mengakumulasi emas karena Tim Analis Bareksa melihat ada potensi kenaikan harga logam mulia ini. Sebab, akan ada pemangkasan suku bunga Dolar pada kuartal ketiga walaupun bank sentral AS baru berencana memangkas pada 2024.
Skenario Proyeksi Ekonomi Global Terhadap Pergerakan Harga Emas
Sumber: World Gold Council, Bareksa Research
Seperti terlihat di dalam tabel, skenario penurunan tajam ekonomi di kolom sebelah kiri (hijau), dengan stagflasi menjadikan pelemahan dolar AS. Makanya, harga emas dapat meningkat signifikan.
Sebaliknya, dalam skenario kondisi soft landing (merah) atau ekonomi yang melemah tidak terlalu parah, dolar AS cenderung mendatar. Makanya, harga emas justru akan mengalami penurunan.
Pemangkasan suku bunga berpotensi terjadi di kuartal ketiga 2023 jika terjadi resesi di AS dan kawasan Uni Eropa. Sebab lainnya adalah laju inflasi terus melambat mengingat indeks harga komoditas telah turun 35% dari puncaknya sejak Juli. Pelemahan harga komoditas didorong oleh kejatuhan harga energi dan pangan.
Tim Analis Bareksa memproyeksikan harga emas di 2023 dapat mencapai Rp980.000-1.100.000 per gram di tengah berbagai sentimen dan skenario yang tersebut di atas.
Apa yang harus dilakukan investor?
Melihat sejumlah sentimen di atas, investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan strategi investasi emas, melengkapi investasi di reksadana seperti berikut ini.
- Investor dengan profil risiko agresif dapat akumulasi bertahap reksadana indeks dan reksadana saham berbasis sektor keuangan, konsumer, ritel dan energi dengan target investasi jangka pendek ketika IHSG mengalami koreksi di level 6.600-6.800.
- Sementara itu, investor profil risiko moderat dapat mempertimbangkan akumulasi bertahap di reksadana pendapatan tetap basis SBN jika yield berada di level 7,2% - 7,3%. Untuk saat ini, investor dapat bertetap investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.
- Investor semua jenis profil risiko dapat melakukan diversifikasi pada reksadana pasar uang dan instrumen emas digital untuk meningkatkan kinerja investasi.
Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor juga perlu membekali diri mengenai peluang keuntungan maupun risiko yang ada di pasar keuangan.
Kinerja Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.