Bareksa-OVO Luncurkan Gerakan #InvestasiLawanCorona, Dukung Pandemic Bonds
Dana kelolaan reksadana pasar uang malah masih terus naik
Dana kelolaan reksadana pasar uang malah masih terus naik
Bareksa.com - Untuk mendukung pemerintah memerangi pandemi Covid-19, Bareksa meluncurkan gerakan #InvestasiLawanCorona. Inisiatif ini menggandeng OVO, perusahaan uang elektronik terbesar di Indonesia, dengan mengajak masyarakat untuk berinvestasi sekaligus berdonasi; termasuk mendukung rencana Kementerian Keuangan RI menerbitkan pandemic bonds.
Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan, "Sebagai marketplace finansial terbesar saat ini di Indonesia, kami mengajak segenap investor untuk bukan hanya berinvestasi bagi peningkatan kesejahteraan mereka sendiri, tapi juga untuk bersama-sama meredam dan membangkitkan pasar keuangan nasional dan berinvestasi dalam bentuk donasi untuk membantu pemerintah memerangi pandemi global ini. Ini saatnya kita bergerak bersama.”
Apa itu #InvestasiLawanCorona? Bareksa dan OVO akan mendonasikan dana dari setiap penjualan reksa dana dan emas di platform Bareksa dengan menggunakan metode pembayaran OVO. Untuk setiap transaksi reksa dana dan emas senilai minimal Rp300 ribu, Bareksa dan OVO akan menyumbangkan Rp50 ribu setiap transaksi.
Promo Terbaru di Bareksa
"Program ini juga akan diberlakukan untuk mendukung rencana pemerintah menerbitkan pandemic bonds," Karaniya menambahkan.
#InvestasiLawanCorona akan berlangsung selama satu bulan, dengan kode promo LAWANCORONA. Dari total dana yang terkumpul, sebanyak 30 persen akan dibelikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di sejumlah rumah sakit rujukan yang disalurkan melalui WeCare.id, perusahaan sosial yang memfokuskan diri di bidang medis. Sisanya 70 persen akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membeli paket logistik keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan bagi warga kurang mampu yang terdampak situasi darurat COVID-19, seperti para driver ojol dan mereka yang bergantung pada penghasilan harian.
Pandemic Bonds
Karaniya yang juga merupakan Presiden Direktur OVO menjelaskan Bareksa dan OVO siap mendukung Perppu No. 1/2020 mengenai kebijakan keuangan negara dan stabilitas keuangan untuk penanganan pandemi COVID-19. Salah satu poin dalam Perppu menyatakan pemerintah dapat menerbitkan SUN (Surat Utang Negara) atau SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan tujuan tertentu, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sejak 2018, Bareksa merupakan satu dari dua perusahaan fintech pertama yang ditunjuk Kementerian Keuangan menjadi mitra distribusi SUN dan SBSN ritel secara online.
Di tengah anjloknya pasar modal di seantero dunia, ada fenomena yang sangat menarik. Dalam penerbitan SBSN belum lama ini, yakni seri SR012, pemerintah berhasil meraup dana pembelian dari segmen ritel secara online hingga Rp12 triliun. Angka ini melonjak hampir 50 persen dibanding penerbitan seri SUN Ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder sebelumnya yakni ORI 016. Investor yang membeli hampir 24 ribu orang -- tertinggi sepanjang penjualan SUN dan SBSN ritel selama ini. Di platform Bareksa sendiri pembeli SR012 melonjak 79 persen dibanding ORI016.
Dana Kelolaan Reksa Dana
Berdasarkan data OJK per Februari 2020, total seluruh dana kelolaan (asset under management, AUM) anjlok 3,1 persen secara year to date (YTD) menjadi Rp2,28 triliun. Akan tetapi, dalam periode sama, AUM jenis reksadana pasar uang justru meningkat 10,4 persen menjadi Rp76,4 triliun per akhir Februari 2020. Bareksa memperkirakan gambaran AUM industri di bulan Maret 2020, juga masih akan positif pada reksa dana pasar uang mengingat kinerja reksa dana yang masih cukup stabil di mana reksa dana ini masih memberikan hasil rata-rata di atas 6 persen dalam satu tahun terakhir.
Di Bareksa sendiri, per akhir Maret 2020, AUM reksa dana pasar uang meningkat 5 persen dibanding akhir bulan Februari 2020. Jumlah investor juga masih terus naik, saat ini telah lebih dari 800 ribu atau sekitar 43 persen dari jumlah investor reksadana di Indonesia.
Di sektor investasi emas, Bareksa baru saja meluncurkan BareksaEmas yang sudah bisa diakses oleh nasabah. Fitur jual beli emas secara online dengan fasilitas titipan ini diharapkan bisa menjadi alternatif investasi dan bisa menjadi aset aman (safe haven) saat terjadi risiko depresiasi rupiah terhadap dolar AS akibat pandemi Covid-19.
* * *
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.